TOPMEDIA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini tak kunjung mempublikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Mantan Kepala Bidang Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora, bicar sudut pandangnya secara terbuka terkait dugaan hal ini akibat KPK juga dipimpin polisi sehingga tak menampilkan LHKPN Ferdy Sambo.
“Mungkin saja karena KPK dipimpin polisi. Jadi seperti ada jiwa korsa yang malah melindungi polisi lain di Polri,” kata Nelson Nikodemus Simamora.
Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Terancam Pidana, Pilih Diam atau Bersuara
KPK saat ini dipimpin oleh Firli Bahuri, seorang purnawirawan perwira polisi berpangkat Komisaris Jenderal.
Menurut Nelson Nikodemus Simamora, “sejak awal, masyarakat sipil sudah menolak polisi memimpin KPK. Penolakan demi menghindari adanya potensi konflik kepentingan.”
“Akibat KPK dipimpin Polisi maka situasi kayak begini sudah diprediksi sejak awal,” ujar Nelson Nikodemus Simamora.
Baca Juga: Mahfud MD Surati Kapolri, Minta Sidang Etik Ferdy Sambo Segera Digelar
Seharusnya, KPK sejak awal terpilihnya Listyo Sigit sebagai Kapolri, mengumumkan siapa saja pejabat tinggi Polri yang belum lapor LHKPN. Selain itu, KPK juga harus bisa menelusuri data-data LHKPN dari para pejabat petinggi polri.
“Harus dicek. Jangan-jangan (pejabat polri) tidak ada yang lapor LHKPN,” tegas Nikodemus Simamora.
Irjen Pol Ferdy Sambo saat ini menyandang tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Sebut Ferdy Sambo Psikopat
Ferdy Sambo disebut-sebut memiliki harta kekayaan fantastis. Hal ini tidak terlepas dari posisi jenderal bintang dua itu yang pernah memegang jabatan Kepala Satgassus Merah Putih.
Pasalnya, Satgassus disebut hanya menaruh perhatian pada kasus-kasus “basah” seperti psikotropika, narkotika, tindak pidana pencucian uang, dan korupsi.
Terkini, muncul informasi tentang uang Rp900 miliar yang diamankan dari rumah mertua Ferdy Sambo di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.