Pembagian Lahan Tanah Merah, Asal Usul Pembangunan Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara

Pada saat itu, kebakaran terjadi di tanki bernomor 24 di Depo Pertamina Plumpang. Akibatnya, dilaporkan satu orang petugas keamanan Pertamina tewas. Polisi menyebut penyebab kebakaran itu karena human error.

Baca Juga: 5 Wisata Kuliner Seblak Ala Rumahan Terpopuler 2023 di Tangerang Banten, Murah Meriah dan Nikmat Pedasnya

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 3 Maret 2023 

Terkait kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret 2023, berdasarkan keterangan kepolisian, bahwa awal mula kebakaran terjadi saat pengisian BBM jenis pertamax di lokasi. 

Kisah Tanah Merah di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara 

Diketahui total tanah negara di Tanah Merah mencapai 153 hektar. 

Namun pada kenyataannya, area yang digunakan sebagai Depo Pertamina Plumpang hanya sekitar 70 hektar. Sisanya, sebanyak 83 hektar diokupasi oleh warga.

Baca Juga: Top 3 Wisata Air Terbaru dan Terpopuler 2023 di Tangerang, Murah Meriah! Cek Lokasinya Disini

Pertamina memiliki lahan di Tanah Merah sejak tahun 1968 dengan membelinya dari PT Mastraco.  

Pada tahun 1974 Pertamina mulai memagari tanah tersebut. 

Namun pada tahun 1980-an warga mulai banyak menghuni kawasan yang belum dimanfaatkan oleh Pertamina.

Baca Juga: Inilah 5 Aplikasi Pengubah Suara Menjadi Tulisan untuk Berbagai Kebutuhan, Hasilnya Memudahkan Penulisan

Inventarisasi yang dilakukan pada tahun 1986 mencatat, ada 344 bangunan tumbuh di tanah itu dengan sebanyak 1.284 keluarga tinggal.

Jumlah tersebut terus melonjak dari waktu ke waktu. 

Seiring dengan pertambahan penduduk, muncul sejumlah permasalahan antara Pertamina dan warga Tanah Merah. Di antaranya rencana penggusuran yang urung dilakukan.