“Coba kita butuh berapa ekor selalu impor?” tanya Amran ke Dirjen PKH.
“Satu juta ekor,” jawab Dirjen.
Amran kemudian bertanya kepada salah seorang peternak plasma LSAJ.
“Bapak pelihara berapa ekor?” tanya Amran.
"10 ekor,” jawab salah seorang anggota kelompok ternak.
“Berarti 100 ribu orang petani saja itu sudah 1 juta ekor. Cuma tidak sinkron, nanti kita sinergi uang numpuk di bank, satu sisi pengusaha butuh KUR, petani juga butuh KUR, tapi tidak duduk bersama. Suara petani, suara peternak, suara Tuhan,” tukas Amran.
Lewat pola kemitraan inti-plasma, Amran pun melihat dampak lebih besar untuk masyarakat. “Ini bisa katakanlah 10 ekor per orang. Kalau 100 ribu dibina, bahkan 200 ribu, 500 ribu bahkan mau dibina. Bisa dibayangkan ekonomi itu bergerak di desa. Nah ini potensinya ada kami siapkan regulasinya. Kami support secara kebijakan,” kata Amran.
Baca Juga: Hitung Mundur Banten 5K Fun Run 2024, Si Paling Lari Yuk Kumpul di 20 Oktober
Amran mengungkapkan, Kementerian Pertanian nantinya bakal segera mengembangkan sistem peternakan mini tersebut di seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan seluruh kebijakannya yang dapat mensupport konsep itu.
Kemitraan Inti-Plasma Berdayakan Masyarakat
“Kita impor terus. Dan ini akan meningkat terus jika tidak kita cegah dari sekarang. Konsep yang bisa mencegah adalah konsep yang dibangun oleh PT. LSAJ. Konsep yang mempekerjakan orang, mengikutsertakan masyarakat. Jadi kesejahteraan itu dibangun,” kata Amran.
Amran menekankan bagaimana pemberdayaan masyarakat jadi kunci lewat kemitraan inti plasma ini.
Baca Juga: Warga Siap Dukung dan Kawal Pembangunan Pabrik Khlor Akali di Citangkil
“90% untuk petani, 10% untuk pengusaha. Ini konsep yang baru kami temukan, jadi ini harus dijadikan contoh model di republik ini. Ini yang benar karena mengikutsertakan masyarakat. Dulu negara ini merdeka dengan bambu runcing, masak beternak aja nggak bisa?” kata Amran.
Artikel Terkait
Peduli Kemanusian, Pengurus PJBN Serang Kota Sambangi Rumah Pengurus Yang Sedang Sakit
Bambang Djanoko Siap Sejahterahkan Masyarakat Wong Cilik, PDI Perjuangan Kota Serang Manaskan Mesin Partai
Kunjungan Abuya Muhtadi ke Pengadilan Tinggi Banten Didampingi Atmawijaya Dipertanyakan, Ada Kaitan dengan Sengketa Lahan DJHA?
Dari 3 Lembaga Survei, Airin Mendapat Respon Paling Layak Jadi Gubernur Banten
Penerimaan dan Penggunaan DD Banyuresmi Jiput Ditutupi, Gempar: Ada Indikasi Penyelewengan
Lagi, Andra Soni Terima Dukungan Relawan Maju Pilgub Banten
Semen Merah Putih Sokong Kualitas Infrastruktur