TOPMEDIA.CO.ID - Saat ini sebagian umat muslim di Indonesia sedang menyambut bulan Rajab, meski tak seistimewa bulan Ramadhan tetapi bulan Rajab merupakan 1 dari bulan Haram. Di mana bulan haram ini adalah bulan yang dimuliakan.
Pada bulan Haram umat muslim dilarang keras melakukan maksiat. Pasalnya, sama dengan pahala perbuat baik atau amal shaleh, dosa pun akan dilipat gandakan.
Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36).
Baca Juga: 3 Cafe Kekinian dan Wisata Kuliner di Balaraja Tangerang Banten, Harga Terjangkau Murah Meriah
Ibnu Rajab mengatakan, ”Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan.
Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)
Mengenai empat bulan yang dimaksud disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, empat bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.
Baca Juga: Polsek Cisoka Polresta Tangerang Berhasil Ringkus Pelaku Penganiayaan Hingga Tewas Warga Jayanti
Apa Maksud Bulan Haram?
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna:
Artikel Terkait
Alasan Arab Saudi Menghijau, Ini Hadist dan Ayat Qurannya! Simak Hingga Usainya
Mengenali Tugas dan Daftar Nama 10 Malaikat yang Wajib Diketahui Umat Muslim
Khutbah Jumat Tentang Akhlak dalam Bermedia Sosial Versi NU, Lengkap Ayat Quran dan Hadist
Cara Menumbuhkan Kedermawanan, Begini Isi Khutbah Jumat Versi NU
Khutbah Jumat Makna Pelebur Dosa Bulan Syaban dan Ramadhan
Khutbah Jumat : Renungan Sabar