Khutbah Jumat Makna Pelebur Dosa Bulan Syaban dan Ramadhan

photo author
- Jumat, 20 Januari 2023 | 17:16 WIB
Ilustrasi seseorang sedang berdoa (Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK)
Ilustrasi seseorang sedang berdoa (Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK)

TOPMEDIA - Dalam menyambut bulan Syaban yang mendekati bulan Ramadhan harus banyak persiapan yang dilakukan, maka itu jangan lewatkan khutbah Jumat pada kali ini. 

Dikutip pada Web @nu.co.id, Jumat 20 Januari 2023, dijelaskan pada khutbah Jumat segala persiapan dalam penyambutannya (tarhib Ramadhan) maupun Syaban dilakukan dengan suka cita, dengan berbagai kegiatan, demi menyambut bulan yang mulia. 

Kegembiraan ini perlu kita lestarikan, seperti dijelaskan pada khutbah Jumat salah satu alasannya adalah karena bulan Ramadhan memberikan kesempatan untuk melebur dosa.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Kedermawanan, Begini Isi Khutbah Jumat Versi NU

Dalam sebuah hadits yang masyhur, dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ 

مَا تَقَدَّمَ مِنْ 

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa masa lalunya akan diampuni.” 

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari nomor 38, Imam Muslim nomor 1817, Abu Daud nomor 1374, at-Turmudzi nomor 684, an-Nasa’i nomor 2202, Ibnu Majah nomor 1326 Ahmad bin Hanbal nomor 7170 dan beberapa kitab kumpulan hadits lain, dengan ada sedikit perbedaan redaksi.

Baca Juga: Khutbah Jumat Tentang Akhlak dalam Bermedia Sosial Versi NU, Lengkap Ayat Quran dan Hadist

Jika kita mengamati hadits tersebut maka tidaklah salah kesimpulan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan bagi peleburan dosa-dosa kita. 

Kita menyadari, seiring dengan bertambahnya waktu dan usia, sedikit atau banyak, sengaja maupun tidak, kita pernah tergelincir dalam dosa. Untuk itu, bulan Ramadhan hadir sebagai kesempatan yang tepat, untuk mendapatkan ampunan atas dosa yang telah lampau. 

Abu al-Husain Ali bin Khalaf bin Abd al-Malik, atau lebih dikenal dengan Ibnu Baththal, saat memberikan penjelasan (syarh) atas kitab Sahih al-Bukhari, memberikan ulasan bahwa “ghufira lahu ma taqaddama min dzanbihi” merupakan kalimat umum yang diharapkan supaya seseorang mendapatkan ampunan atas seluruh dosanya, baik kecil maupun besar (Syarh Sahih al-Bukhari li Ibn Baththal, juz 04 hal.149).

Baca Juga: Tempat Wisata Malam Chevilly Resort and Camp Ciawi Bogor Yang Menyuguhkan Sport Foto Instagramable

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Sumber: NU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X