Baca Juga: Kisah Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Selalu Infaq Apa yang Ia Kagumi
Demi Allah, hal itu tidak akan pernah terjadi”.
Lalu Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari tempatnya, seraya berkata: “Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang paling pandai memanah di antara kalian.
Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku ini selama dia berada di tanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!”
Baca Juga: Kisah Hubaib dan Ashim, Sahabat Nabi yang Jenazahnya Dilindungi Lebah
Akan tetapi Shuhaib setelah itu berkata: “Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi?”
Mereka menjawab: “Ya.” Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka.
Dan ketika sampai ke hadapan Rasulullah shallallahu`alaihi wasallam di Madinah, beliau bersabda, “Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya.”
Baca Juga: Seseorang yang Bertaubat, Kisah Pada Masa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam
Dan turunlah firman Allah Ta`ala, “Dan di antara manusia itu ada seseorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah.” (Al-Baqarah: 207).***
Artikel Terkait
Kisah Al Masudi, Kepingan Sejarah Islam
Kisah Sahabat Nabi, Sa'ad bin Abi Waqqas
Kisah Sahabat Nabi, Malaikat Menaungi Abdullah bin Haram dengan Sayapnya
Kisah Amir bin Al-Akwa, Syair dan Perang Khaibar
Renungan Jelang Ramadhan, Kisah Menangisi Dosa Hingga Mata Sakit