Hadist Palsu Tentang Anak Haram, Ini Dengar Penjelasan Buya Yahya

photo author
- Sabtu, 26 Maret 2022 | 21:08 WIB
Ilustrasi anak menangis (Pixabay)
Ilustrasi anak menangis (Pixabay)

TOPMEDIA.CO.ID - anak haram yang di identikan oleh masyarakat, biasanya hasil dari perzinahan.

Sebenarnya, menurut Buya Yahya, bahwa istilah anak haram itu adalah istilah yang merendahkan kepada anak tersebut.

Di dalam islam, kata Buya Yahya, tidak ada anak haram, yang haram adalah pekerjaan ibu dan bapak nya.

Baca Juga: Hati Hati Korek Kuping, Bisa Sebabkan Batal Puasa Ramadhan

"Jadi, anak haram hasil zinah tidak punya dosa, yang berdosa adalah ibu dan bapak nya. Ia bersih, dan kelak jika dewasa bisa menjadi kekasih Allah jika benar dalam pendidikanya," kata Buya Yahya, dalam bloq pribadinya, buyayahya.org, dikutip langsung pada hari Sabtu 26 Maret 2022.

Buya Yahya juga menegaskan, bahwasanya jangan tertipu dengan hadits palsu bahwa anak haram hasil zina tidak bisa masuk surga.

"Itu adalah hadits palsu dan bohong yang sering di bawa oleh para penceramah," jelas Buya Yahya.

Baca Juga: Hukum Melihat Kemaluan Istri di Puasa Ramadhan, Tenyata Tidak Batal, Buya Yahya Berpesan

Tak sampai disitu, kata Buya Yahya, jangan sampai kesalahan sang ibu, ditempelkan pada sang anak. Hal ini adalah kedzhaliman yang amat besar.

Bahkan, sambung Buya Yahya, sebaliknya semestinya harus bisa menutupi dosa ibunya agar tidak diketahui sang anak.

"Disisi lain kita harus menolong sang ibu yang telah berzina agar tidak terus terjerumus dalam dosa zina. Kita wajib menutupi dosanya dari pandangan masyarakat agar jiwanya tidak putus asa karena dosanya telah ketahui banyak orang," tegas Buya Yahya.

Baca Juga: Hukum Bersetubuh Saat Ramadhan, Tak Kena Denda Kaffarah, Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya menyarankan, bahwa ajarilah orang yang pernah terjerumus dalam zinah untuk bisa menutupi aibnya tersebut, agar tidak diketahui masyarakat.

"Ciri dosa zina yang diampuni adalah ketika sang pezina bisa menutupi dari pandangan masyarakat. Cukuplah baginya untuk mengadu dan bertaubat kepada Allah," ungkap Buya Yahya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Sumber: BuyaYahya.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X