Cara Laki-laki dan Perempuan Sikapi Resiko Perceraian

TOPMEDIA – Laki-laki maupun perempuan pada dasarnya merasakan dampak perceraian secara psikologis. Akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa dampak perceraian di tahun-tahun pertama lebih parah pada laki-laki ketimbang perempuan.

Dampak perceraian memperlihatkan pada tahun pertama perceraian, pria lebih merasakan dampak perceraian terhadap cara pandang hidup dan konsep rumah tangga, sementara wanita lebih merasakan dampak perceraian terhadap ekonomi.

Pada umumnya laki-laki kembali membangun identitas mereka. Pekerjaan dan keluarga baru yang lebih selektif. Dampak perceraian keduanya bisa sangat menghancurkan.

Baca Juga: Gugat Cerai Suami, Catat Syarat-syarat yang Harus Dilengkapi

Sementara laki-laki mungkin masih mempertahankan untuk tetap mengunjungi anak di tengah kehancuran perasaan yang tidak bisa disembunyikan. Berikut tahun-tahun pria dan wanita memiliki perbedaan dampak perceraian:

Dampak perceraian pada laki-laki


Dampak perceraian bisa jadi lebih besar pada laki-laki karena cenderung tidak tertarik mencari dukungan secara emosional dari orang-orang sekitarnya.

Baca Juga: Putusan Pengadilan ketika Perempuan Gugat Cerai Suami

Setelah perceraian, laki-laki lebih berisiko mengalami depresi, kekurangan dukungan sosial, dan menyalah gunakan luapkan emosi pada zat tertentu.

Laki-laki yang lebih senang mengungkapkan perasaannya melalui tindakan akan lebih condong untuk mengungkapkan perasaannya terhadap perceraian yang dialami dalam bentuk menghindari tempat tinggal mereka, bekerja jauh lebih keras di kantor, dan sebagainya.

Penelitian lain mendapati bahwa pria lebih berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri daripada wanita selama proses perceraian berlangsung.

Baca Juga: Apakah Sudah Jatuh Talak Jika Istri Minta Cerai? Berikut Cara Menanganinya

Dampak perceraian pada perempuan

Sebuah riset menelusuri dampak perceraian secara psikologis pada perempuan dan menemukan bahwa wanita yang bercerai memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding wanita yang menikah.

Hal ini berpotensi menimbulkan depresi. Perceraian mampu membuat seorang perempuan merasa tidak bahagia dan kesepian.