Alkisah Dua Perempuan yang Patut Diteladani Tertulis dalam Al-Qur’an

photo author
- Kamis, 24 Februari 2022 | 13:00 WIB
Ilustrasi foto, perempuan sedang berdo'a (pixabay)
Ilustrasi foto, perempuan sedang berdo'a (pixabay)

TOPMEDIA – Alkisah atau kisah-kisah perempuan yang patut diteladani yang tertulis dalam Al-Qur’an yakni Maryam dan Asiyah.

Kisah Maryam seperti dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).” (QS. Al-Imran: 42)

 “Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” QS. At-Tahrim: 12.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Fakta-fakta Peristiwa

Sedangkan kisah kehidupan Asiyah tercatat dalam QS. Al-Qashash: 9 yang berbunyi, “Dan berkatalah istri Fir’aun: “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.”

Lalu terdapat pula dalam QS. At-Tahrim ayat 11 yang berbunyi, “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.”

Beberapa perempuan yang dapat menjadi teladan dalam Al-Qur'an lebih banyak dibanding perempuan-perempuan yang tercela.

Baca Juga: Ashabul Kahfi dan Anjing Penjaga, Kisah yang Diriwayatkan dalam Al-qur'an I

Bahkan dalam Al-Qur'an ada sebuah Surah yang artinya "Perempuan" yakni Surah An-Nisa. Semua tokoh perempuan tidak di sebutkan namanya, kecuali Maryam (مريم) dalam Al-Qur'an sebagai ibu dari Nabi Isa AS dan nama sebuah Surah yakni Surah Maryam.

Walaupun Al-Qur'an tidak pernah menyebutkan nama-nama mereka, tetapi Allah menyebutkan mereka dengan ciri-ciri dan perbuatan yang telah mereka lakukan atau orang-orang terdekat atau yang melengkapi kisah-kisah dari para tokoh laki-laki dalam Al-Qur'an (Para Rasul, Nabi atau orang-orang saleh).

Dengan kesadaran yang tinggi bahwa wahai perempuan ingatlah azab Allah nyata adanya. Maka dapat mencegah perbuatan yang dilarang-Nya.

Ilustrasi foto, muka perempuan
Ilustrasi foto, muka perempuan (pixabay)

Baca Juga: Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘Anhu, Kisah Sahabat Nabi Muhammad

Dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat segalanya. Dunia hanyalah di genggaman tangan. Jika perempuan condong ke hal buruk maka segeralah diluruskan agar kembali ke jalan yang benar.

Ketika seorang perempuan untuk menikah, janganlah sampai keimanan istri bergantung kepada imam suami. Melainkan, istri haruslah terus berusaha agar menjaga keimanan tetap terjaga dan meningkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: UII

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X