Efek Perceraian Orang Tua Kepada Anak, Mulai Usia Bayi Sampai 11 Tahun

photo author
- Selasa, 9 Agustus 2022 | 07:56 WIB
Hati-hati sikis anak saat perceraian rumah tangga  (Net)
Hati-hati sikis anak saat perceraian rumah tangga (Net)

TOPMEDIA.CO.ID - Kasus perceraian mewakili perubahan penting dan seringkali traumatis dalam dunia anak-anak dan dari sudut pandang mereka, kehilangan keluarga.

Ketika diberitahu tentang perceraian, banyak anak merasa sedih, marah, dan cemas, dan mereka mungkin kesulitan memahami bagaimana hidup mereka akan berubah. Usia anak juga memengaruhi respons mereka terhadap struktur keluarga baru.

Berikut adalah ringkasan singkat tentang perceraian apa yang dipahami anak-anak pada usia yang berbeda dan bagaimana Anda dapat memudahkan transisi mereka setelah perceraian;

•Efek Perceraian pada Bayi: Lahir hingga 18 Bulan

Selama masa bayi, bayi dapat merasakan ketegangan di rumah (dan di antara orang tua mereka) tetapi tidak dapat memahami alasan di balik konflik tersebut. Jika ketegangan berlanjut, bayi mungkin menjadi mudah tersinggung dan lengket, terutama di sekitar orang baru, dan sering mengalami ledakan emosi. Mereka mungkin juga mengalami kemunduran atau menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan. 

Mempermudah transisi setelah perceraian: Bayi membutuhkan konsistensi dan rutinitas, dan mereka dihibur oleh keakraban. Oleh karena itu, menjaga rutinitas sehari-hari yang normal, terutama mengenai tidur dan makan, selama dan setelah perceraian, akan sangat membantu. Berikan anak Anda mainan atau barang keamanan favorit mereka, dan luangkan waktu ekstra untuk menggendongnya dan menawarkan kenyamanan fisik. Andalkan teman dan keluarga untuk bantuan, dan banyak istirahat sehingga Anda akan waspada saat bayi Anda bangun.

•Efek Perceraian pada Balita: 18 Bulan hingga 3 Tahun

Selama masa balita, ikatan utama seorang anak adalah dengan orang tuanya, sehingga gangguan besar apa pun dalam kehidupan rumah tangga mereka mungkin sulit untuk diterima dan dipahami. Terlebih lagi, balita egois dan mungkin berpikir mereka telah menyebabkan perpisahan orang tua mereka. Mereka akan sering menangis dan menginginkan perhatian lebih dari biasanya, mundur dan kembali mengisap jempol, menolak pelatihan toilet, mengembangkan rasa takut ditinggalkan, atau mengalami kesulitan tidur atau tidur sendirian di malam hari.

Baca Juga: Daftar Fitur Terbaru WhatsApp, Berbagai File Hingga 2GB

Mempermudah transisi setelah perceraian: Jika memungkinkan, orang tua harus bekerja sama untuk mengembangkan rutinitas yang normal dan dapat diprediksi yang dapat diikuti dengan mudah oleh anak mereka. Penting juga untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak Anda dan menawarkan perhatian ekstra; minta teman dan kerabat tepercaya untuk melakukan hal yang sama. Diskusikan perasaan anak Anda (jika mereka cukup besar untuk berbicara), membaca buku bersama, dan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas perceraian.

•Efek Perceraian pada Anak Prasekolah: 3 hingga 6 Tahun

Anak-anak prasekolah tidak memahami konsep perceraian dan tidak ingin orang tua mereka berpisah—tidak peduli betapa tegangnya lingkungan rumah. Faktanya, perceraian adalah konsep yang sangat sulit dipahami oleh anak-anak prasekolah, karena mereka merasa seolah-olah mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan hasilnya.

Anak-anak prasekolah tidak memahami konsep perceraian dan tidak ingin orang tua mereka berpisah—tidak peduli betapa tegangnya lingkungan rumah. Faktanya, perceraian adalah konsep yang sangat sulit dipahami oleh anak-anak prasekolah, karena mereka merasa seolah-olah mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan hasilnya.

Seperti balita, anak-anak prasekolah mungkin percaya bahwa mereka pada akhirnya bertanggung jawab atas perpisahan orang tua mereka. Mereka mungkin mengalami perasaan tidak pasti tentang masa depan, menyimpan kemarahan mereka di dalam, memiliki pikiran atau ide yang tidak menyenangkan, atau diganggu oleh mimpi buruk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohili

Sumber: parents.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X