Jembatan Bogeg Dinamai Aria Wangsakara, Ini Tanggapan Akademisi Mufti Ali

photo author
- Rabu, 30 Maret 2022 | 20:03 WIB
Jembatan Bogeg baru di Kota Serang dinamai Jembatan Aria Wasangkara yang diketahui namanya diambil dari nama Pahlawan Nasional
Jembatan Bogeg baru di Kota Serang dinamai Jembatan Aria Wasangkara yang diketahui namanya diambil dari nama Pahlawan Nasional

Baru-baru ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meresmikan Jembatan bogeg yang baru dan diberi nama Jembatan Aria Wangsakara.

Menanggapi penamaan Jembatan tersebut, Akademisi sekaligus peneliti sejarah Kesultanan Banten UIN Sultan Maulana Hasanuddin Mufti Ali menyambut baik penamaan Jembatan Aria Wangsakara pada Jembatan Bogeg yang baru.

Menurutnya, penamaan Aria Wangsakara itu tanpa menghilangkan nama jembatan yang sebelumnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ini yang Diomongin Jokowi Saat Kunjunganya ke Pasar Tradisional di Jawa Tengah

Baca Juga: Cara Beralih ke TV Digital Ini Cara Mengubah TV Analog ke Siaran TV Digital

Mufti menganggap kemasyhuran dan perjuangan Aria Wangsakara yang membuatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sangat cocok dijadikan sebagai nama jembatan yang megah dengan berbagai ornamen yang kental akan etnik kebantenannya.

"Saya setuju dan mengapresiasi penamaan jembatan itu dengan nama Aria Wangsakara," kata Mufti, Rabu (30/3/2022).

Mufti melanjutkan, Aria Wangsakara alias Wangsaraja adalah tokoh yang berkontribusi besar dalam transformasi Kesultanan Banten dari sebuah kerajaan monarki absolut ke monarki konstitusional.

Baca Juga: Siaran TV Analog Dihentikan 30 April 2022 di 166 Kabupaten Kota, Cek Daerah Kamu Apakah Masuk

Baca Juga: Layar Tipis Belum Tentu TV Digital, Ini Ciri-ciri TV Digital Wajib Kamu Tahu

Bila Raja Banten sebelumnya bergelar Maulana, pasca diutusnya Wangsakara oleh Abdul Mafakhir ke Mekkah, Raja Banten dapat legitimasi gelar politik dan spiritual Sultan.

"Sebagai duta besar, penyalin kitab, pengajar agama Islam yang alim ditambah dengan kompetensi seni kaligrafinya yang berkelas dunia, sehingga ketika Pangeran Surya ditetapkan menjadi Sultan Banten dengan gelar Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651 Masehi, Aria Wangsakara diangkat menjadi Imam Besar Kesultanan," ungkapnya.

Selain itu, heroisme dan sikap patriotnya terlihat saat perang besar melawan VOC pada tahun 1658-1659 Masehi, dimana beliau menjadi panglima perang dan pemimpin doa. Di tengah kondisinya yang sedang sakit, beliau tetap memimpin perang dan diusung menggunakan tandu oleh pasukannya.

Baca Juga: 3 Cara Beralih Ke Siaran TV Digital Lengkap Cara Beralih Dari TV Analog Ke Siaran TV Digital

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Kusuma Wijaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X