TOPMEDIA – Cicaringin merupakan salah satu desa di Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak yang memiliki air terjun sangat indah.
Di beberapa air terjun yang tersebar di kabupaten Lebak kini banyak dijadikan destinasi wisata unggulan oleh pemerintah setempat.
Banyaknya air terjun di daerah Lebak seringkali membantu ahli geologi dan hidrologi di Banten menentukan garis jatuh suatu wilayah dan struktur batuan yang mendasarinya.
Baca Juga: Madu di Lebak dan Ancaman Kepunahan Lebah Teweul
Garis jatuh air terjun di Cicaringin adalah garis khayal di mana sungai-sungai paralel di Gunung Kencana Lebak mengalir dari dataran tinggi perbukitan ke dataran rendah.
Air terjun di Cicaringin atau oleh warga kota Rangkasbitung dan sekitarnya disebut Curug Munding memiliki daya tarik hutan tropis yang mengelilinginya.
Curug Munding merupakan sungai atau badan air yang jatuh di atas langkan berbatu ke kolam di bawahnya. Batuan keras terkikis, meninggalkan langkan keras di mana sungai jatuh membentuk air terjun indah.
Baca Juga: Harga Madu Asli dari Petani Lebah di Lebak Rangkasbitung
Sungai-sungai di Gunung Kencan hasil proses alam dan pengikisan tanah memainkan peran penting dalam pembentukan air terjun di Cicaringin. Air terjun sendiri juga berkontribusi terhadap erosi.
Ketika sungai di Cicaringin mengalir, ia membawa sedimen. Sedimen dapat berupa lanau mikroskopis, kerikil, atau bahkan batu-batu besar yang kaya akan bahan keramik.
Sedimen sungai dapat mengikis dasar sungai yang terbuat dari batuan lunak, seperti batu pasir atau batu gamping.
Baca Juga: Teknologi RFID Menbantu Petani Lebah Madu Hutan, Begini Penjelasannya
Air terjun di desa Cicaringin, kecamatan Gunungkencana ini belum banyak diketahui oleh traveler Banten dan sekitarnya. Alam di sekitar lokasi masih asri dan alami. Air terjun di Cicaringin atau lebih terkenal dengan sebutan Curug Munding memiliki kisah unik.
Suatu hari di air terjun Cicaringin ada seekor Kerbau berjalan di atas air tejun. Kemudian kerbau tersebut terjatuh ke dasar air tejun. Semejak itu warga setempat menyebutnya Curug Munding (Air Tejun Kerbau).
Air yang deras dan sedimen berjatuhan di atas Curug Munding, mengikis kolam kecil di dasarnya. Aliran air yang deras juga menciptakan pusaran air yang kuat yang mengikis batu kolam Curug Munding di bawahnya. Membentuk cekungan seperti kolam dan traveler seringkali menghabiskan waktu untuk bermain air dan berenang sepuasnya.
Artikel Terkait
Mulai 5 Desember Tarif Tol Integrasi Serang-Rangkasbitung Dan Tol Tangerang-Merak Diterapkan
Resep Membuat Kue Gipang Gula Merah ala Orang Rangkasbitung
Resep Membuat Kue Sasagon ala Orang Rangkasbitung
Tol Rangkasbitung - Jakarta, Tarif 2022
Jadwal Film di Bioskop NSC Rangkasbitung Hari Ini