TOPMEDIA – Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo seperti seorang yang menderita gangguan kepribadian dan kerap berperilaku kasar (psikopat).
“Ferdy sambo psikopat, abis disiksa, ditembak, dibunuh.”
Pengacara Brigadir J mengatakan, Ferdy Sambo tak segan untuk menembak dan membunuh Brigadir J. “Karena dia diduga menderita psikopat. (Brigadir J) abis disiksa, ditembak, dibunuh,” kata Kamaruddin Simanjuntak.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J, Pertanyakan PPATK Tidak Telusuri Harta Ferdy Sambo
Dilansir laman tempo.com, Kamaruddin Simanjuntak berpendapat atas bukti-bukti, tindakan Ferdy Sambo juga semakin diperuncing dengan dugaan Brigadir J yang mengantongi sejumlah rahasia milik Ferdy Sambo.
Lalu, ditambah dengan hasutan yang dilontarkan para ajudan Ferdy Sambo lainnya membuat suasana semakin memanas. Akhirnya, Brigadir J dijadikan kambing hitam.
“Ya diduga dia dapat informasi daripada ajudan ini. Maka dicarilah kambing hitam. Kambing hitamnya adalah almarhum, tahulah yang mengadu ini (siapa), disiksalah dia, potong-potong jari-jarinya, kakinya dihajar supaya dia mengaku,” tambah Kamaruddin Simanjuntak.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Tolong BIN, Akui Banyak Ranjau Hadapi Ferdy Sambo
“Ajudan ini kan saling menghasut toh. Karena yang lebih dekat ke ibu adalah J, J ini dihasut oleh D atau skuad lama, ajudan yang senior-senior itu. Di antara (ajudan) yang 8 itu,” sambungnya.
Jika Ferdy Sambo taat dan patuh pada hukum, apalagi jabatannya sebagai Kadiv Propam yang mestinya menjadi contoh bagi anggota Polri. Ferdy Sambo tidak perlu menghabisi secara tragis hingga Brigadir J meregang nyawa.
Kamaruddin Simanjuntak juga merasa aneh dengan sikap Ferdy Sambo yang semula menduga adanya pelecehan di Magelang, namun tetap membiarkan Brigadir J mengawal istrinya, Putri Candrawathi hingga ke Jakarta.
Baca Juga: Aktivis Kemanusiaan Curiga Ferdy Sambo Anggota Mafia
Mestinya, Ferdy Sambo melaporkan kejadian dugaan pelecehan ke Propam Polda Jawa Tengah agar pelecehan diusut secara hukum dan disiplin keprofesian.
“Ya istrinya katanya sudah dilecehkan, sudah mau dibunuh di Magelang, tapi ngawalnya di Duren Tiga, kok masih dikawal sih, dia kan Kadiv Propam, harusnya kan perintahin Kabid Propam (Polda) Jawa Tengah dong, tangkap ini, kurung dia.
Kan gitu kan harusnya. Tapi kok masih dikawal, masih jalan sama dari Magelang ke Jakarta,” pungkasnya.***