Alasan Sekolahkan Anak Ke Pesantren Yang Perlu Orang Tua Pahami Juga Tips Agar Anak Betah Mondok

photo author
- Minggu, 16 Juli 2023 | 14:00 WIB
Ilustasi Pondok pesantren di Tangerang (Foto: Ponpes Al Quraniyah Tangerang)
Ilustasi Pondok pesantren di Tangerang (Foto: Ponpes Al Quraniyah Tangerang)

TOPMEDIA - Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara. Keberadaanya yang begitu banyak dan mengakar kuat ikut berkontribusi dalam menentukan sejarah perjalanan bangsa dari masa ke masa.

Sampai tahun 2022, dalam catatan Kemenag RI, setidaknya ada 26.975 pesantren yang tersebar di pelbagai penjuru Indonesia.

Sejarah lahirnya pesantren setidaknya ketika Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel mendirikan Pesantren Ampeldenta di Surabaya pada pertengahan abad IV. Pesantren telah mampu merebut hati masyarakat.

Para santri-santrinya yang banyak berasal dari kalangan bangsawan Majapahit, kemudian banyak yang menjadi ulama besar dan pemimpin yang berpengaruh. Sebut saja Raden Paku (Sunan Giri Prabu Satmata) dan Raden Fatah (Sultan Demak), misalnya, adalah dua santri yang kemudian ikut membelokkan arah sejarah.

Baca Juga: Pemerintah Relokasi Korban Gempa Cianjur ke Tempat Baru, Sudah Ada Sebanyak 190 KK

Yang terbaru, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, misalnya, adalah tokoh yang pernah berproses di pesantren.

Wajarlah jika lembaga pendidikan pesantren sampai hari ini dipercaya masyarakat untuk mendidik putra-putrinya. Meski demikian, terkadang dijumpai santri baru yang tidak betah tinggal di pesantren dengan pelbagai alasan.

Dikutip dalam sebuah laman NU.or.id, berikut ini adalah 11 kiat agar santri baru betah tinggal di pesantren.

1. Niat Yang Ikhlas
Perintah agar sekelompok orang harus ada yang memperdalam ilmu agama ini, sebagaimana pernah disampaikan Wakil Rais 'Aam PBNU KH Anwar Iskandar, merupakan ruh dan semangat pesantren.

Baca Juga: The Royale Krakatau Sukses Gelar Friendly Futsal Cup 2023, Pertandingan Persahabatan Antar Pegawai

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122).

2. Menghadapi Ujian Rindu
Rindu adalah ujian yang berat, khususnya bagi santri baru. Terlebih apabila santri baru ini masih kecil, baru lulus sekolah dasar, misalnya, dan harus berpisah dengan orang tua.

Malam pertama dan seminggu pertama adalah ujian rindu yang menentukan, bahkan terkadang sampai berlinang air mata mengingat detik-detik kehangatan dengan orang tua.

3. Adaptasi Lingkungan
Tinggal dan menempati lingkungan baru tentu butuh adaptasi. Mulai dari suasana, cuaca, sampai fasilitas. Terkadang hal ini tak sesuai dengan ekspektasi atau keinginan kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X