Resmi Diganti? Mendikdasmen Bocorkan Kurikulum Deep Learning Gunakan 3 Pilar Utama, Begini Penjelasannya

photo author
- Jumat, 8 November 2024 | 16:01 WIB
Mendikdasmen, Abdul Muti (TOPmedia.co.id / Istimewa)
Mendikdasmen, Abdul Muti (TOPmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID – Seiring bergantinya Menteri Pendidikan maka kurikulum pendidikan di Indonesia pun ikut berganti.

Kali ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) akan mengganti kurikulum merdeka yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaa, Riset, dan Teknologi Perguruan Tinggi (Mendikbudristekdikti).

Mendikdasmen Abdul Muti akan mencanangkan untuk mengubah kurikulum merdeka dengan kurikulum deep learning.

“Jadi kita bocorkan sedikit ya,  kurikulum ini arah pembelajaran ke depan itu mau saya rubah  ke namanya deep learning,” jelasnya.

Baca Juga: Bedah Kurikulum Perkumpulan Program Studi Doktor Pendidikan 'PPSDP'

Bocoran itu disampaikan oleh Mendikdasmen Abdul Muti dalam Kanal YouTube Sahabat Pembelajar, dikutip pada Jum’at 8 November 2024.

Metode deep learning, kata Abdul Muti, merupakan teori lama yang sudah dijalankan sejak 20 tahun lalu ketika dirinya menempuh pendidikan tinggi di Australia.

Terdapat tiga pilar yang menjadi penompangnya, kata Muti, dengan pembelajaran menggunakan teori deep learning yaitu mindful, meaningful, dan joyful.

Dijelaskan Abdul Muti, pilar mindful merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada pemahaman terhadap pendidik.

Pilar tersebut mengutamakan tiap anak didiknya tidak sama dan tidak harus diperlakukan sama di sekolah.

Baca Juga: Dinilai Kurang Kemampuan Berhitung, Mendikdasmen Abdul Mukti Siapkan Pelajaran Matematika Sejak Sekolah TK

“Perlu diketahui, mindful ini artinya sadar. Mindful ini peka, sensitif. Nah, murid kita ini dan tidak sama maka harus sadar itu mereka ini tidak sama,” jelasnya.

Bukan hanya itu, Muti pun menjelaskan metode pembelajaran mindful yaitu anak didik dituntut untuk terlibat aktif di kelas secara bebas dan tidak dihentikan oleh guru.

“Misalnya, tiba – tiba bapak bertanya di tengah itu jangan diberhentikan. Nanti kalau pertanyaan tidak relevan ya diarahkan. Namun bila relevan jangan diberhentikan,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Hadi Top Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X