Alasan Negara Malaysia Terbagi Menjadi Dua Wilayah Dalam Sejarah

TOPMEDIA.CO.ID - Ada sebagian negara yang wilayahnya terpisah dari daratan utama contohnya negara Amerika Serikat ada 2 wilayah yaitu Alaska dan Hawai.

Lalu Timor Leste, dan masih banyak negara lagi, salah satunya negara tetangga Indonesia yaitu negara Malaysia yang wilayahnya terbagi dua karena terpisah dari daratan dan bersebrangan laut.

Malaysia terbagi menjadi 2 yang satu ada disebelah Semenanjung Malaya, yang satunya lagi ada di pulau Borneo Kalimantan atau disebut juga Malaysia Timur.

Dan jika diperhatikan lagi di pulau Borneo terbagi lagi ada Brunei Darusalam yang juga terbagi menajdi dua wilayahnya.

Total luas negara ini 330.803 kilometer persegi, dan ada 13 wilayah bagian, ada 11 wilayah di Semenanjung Malaysia dan 2 di wilayah Malaysia timur dengan 2 ibu kotanya yaitu Kuala Lumpur dan Putrajaya.

Lalu kenapa Malaysia terbagi menjadi 2 kawasan dan berada di sebrang lautan ? tentunya keberadaan ini tidak lepas dari sejarah.

Awalnya Semenanjung Mayala bagian dari Kerajaan Sriwijaya dan menjadi bagian dari Kerajaan Mahapahit abad ke 14, pada awal abad ke 15 Parameswara mendirikan Kesultanan Malaka yang menjadi pusat perdagangan penting.

Selain itu menciptakan ekonomi dagang yang sangat kuat, pada tahun 1511 bangsa portugis datang menguasai, dan berganti dikuasi Belanda pada tahun 1641.

Pada tahun 1786 Kerajaan Britania (Inggris) merebut malaka dari Belanda melalui Anglo Ditch Treaty 1824.

Baca Juga: TOK ! Duet Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto di Pilwalkot Tangsel 2024, Gerindra Klaim Sudah Dapat Rekomendasi Parpol Lain

Pada 1826 Britania menguasai wilayah Strait Settlements (penang, Malacca, Singapore).

Kemudian wilayah Malaysia Timur ada Sarawak dan Sabah diberikan oleh Sultan Brunai kepada James Brooke prajurit Britania pada tahun 1842.

Pada 1878 wilayah Sabah menjadi proktektorat Britania yang disebut North Borneo.

Sekitar tahun 1896 ada dua bagian yaitu menjadi negeri melayu yang bersekutu dan negeri melayu yang tak bersekutu.