800 Ribu Gen Z Putus Asa Cari Kerja

photo author
- Jumat, 20 Desember 2024 | 00:50 WIB
Lia Oktavia (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Lia Oktavia (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis: Lia Oktavia (Mahasiswi Jurusan Manajemen FEB Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Lebih dari 800 Ribu Gen Z di Indonesia “Hopeless” atau putus asa dapat kerja. Tingginya Tingkat kemiskinan dan kriminalitas di Indonesia terjadi karena banyak faktor. 

Diantaranya adalah masih banyak masyarakat di Indonesia yang menganggur, dimana kebanyakan pengangguran itu disebabkan oleh sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia, kriteria-kriteria yang tidak masuk akal dalam sebuah perusahaan yang mempersulit calon pelamar pekerjaan diperusahaan tersebut. 

Inilah salah satu penyebab kondisi ekonomi global Indonesia memburuk sehingga membuat pasar tenaga kerja menjadi suram.

Baca Juga: Alasan Mengapa Pancasila Dijadikan Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pengangguran di kalangan Gen Z di Indonesia mencapai 9,37%, dengan sekitar 4,84 juta orang menganggur, terutama lulusan SMA/SMK yang mengalami kesenjangan keterampilan. Meskipun adaptif terhadap teknologi, banyak Gen Z tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri. 

Tingkat pengangguran ini lebih tinggi di daerah urban seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat. Selain itu, preferensi untuk menghindari pekerjaan yang tidak memuaskan juga berkontribusi pada angka pengangguran ini, di mana banyak Gen Z memilih untuk tidak bekerja daripada menghadapi stres di tempat kerja. 

Generasi Z atau yang lebih dikenal dengan Gen Z adalah mereka yang lahir tahun 1997-2010an. Banyak dari Gen Z yang baru lulus kuliah susah untuk mendapatkan pekerjaan dan sulit menyesuaikan diri dengan dunia kerja. Menurut laporan terbaru intelligent, platform konsultasi.

Baca Juga: Keselarasan Hak dan Kewajiban Warga Negara sebagai Pilar Kehidupan Bernegara

Pendidikan dan karier, banyak Perusahaan ragu mempekerjakan Gen Z. Laporan ini berdasarkan survei terhadap hamper 1.000 manager perekrutan, mengemukakan bahwa satu dari enam perusahaan enggan merekrut pekerja Gen Z. 

Alasan utamanya karena reputasi mereka yang merasa hebat dan mudah tersinggung. Itulah beberpa penyebab mengapa Gen Z ‘hopeless’ dalam mendapatkan pekerjaan. 

Maka dari itu diperlukan pelatihan pengembangan diri sebagai bentuk meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi dunia kerja baik secara intelektual maupun emosional. Karena dalam dunia kerja kita akan menemukan berbagai macam orang dengan berbagai macam karakter.

Baca Juga: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Maka dari itu, menurut saya ada beberapa hal yang bisa dilakukan Gen Z agar tidak meganggur dan juga memiliki kesibukan yang menghasilkan, diantaranya:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X