Nilai persatuan dapat diartikan sebagai bentuk komitmen bersatu walau berbeda suku, bahasa. Namun Pancasila gagap tak mampu menyatukan OPM dalam bingkai NKRI.
Nilai kerakyatan yang diartikan sebagai metode mengambil keputusan berdasarkan musyawarah. Namun masih saja ada yang bermusyawarah dalam hal kejahatan. Alih-alih melahirkan pemimpin berdasarkan khidmat keilmuan, justru pemimpin yang lahir berstelan diktator ndeso.
Baca Juga: Multikultural Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Milenial
Terakhir Nilai keadilan sosial yang disebut sebagai angin segar bagi kaum lemah. Tapi distribusi keadilan, kesejahteraan hanya berputar-putar untuk kalangan atas.
Rakyat bawah hanya menonton kalangan atas berpesta pora di balik suara rintihan perut lapar si miskin. Burung Garuda sekali lagi hanya menengok ke kanan, bukan hendak mencari kebenaran, seakan cuek dengan kondisi itu.
Bukan hendak membeberkan kekurangan Pancasila, hanya saja bangsa ini kehilangan esensi atau hakikat Pancasila. Omong kosong soal Pancasila sebagai pandangan hidup, menjadikannya hanya burung disangkar yang tak mampu hadir bagi kaum terpinggirkan.
Baca Juga: Ulasan Korupsi dan Cara Mengatasinya
Hakikat atau esensi Pancasila sejatinya ada di keberpihakan bagi semua kaum. Ia bukan hanya milik si kaya, ia juga milik si miskin. Pancasila hakikatnya mampu mendistribusikan keadilan serta kesejahteraan bagi siapapun.
Namun kita lebih memilih menghilangkan esensi Pancasila dengan diam-diam mendua, memilih sila-sila yang bertentangan. Jangan tanya sikap korupsi, culas, angkuh, khianat, dan sikap-sikap lain yang bertentangan dengan Pancasila, tanpa disadari kita memilih itu.
Sekali lagi, esensi Pancasila jadi hilang, hilang bersama 13 mahasiswa yang entah dimana kuburannya.***
Artikel Terkait
Kritik Kasus Agus Buntung
Multikultural Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Milenial
Bisakah Pancasila Jadi Pegangan untuk Generasi Milenial?
Menuntut Hak Warga Negara yang Baik
Mendeklarasikan Reformasi Hukum
Menimbang Isu Hukum dalam Bingkai Pancasila: Antara Nilai Ideal dan Realitas
Pancasila dan Keberagaman