Pemerintah, melalui berbagai program sosial, perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan konseling keluarga, terapi psikologis, dan deteksi dini masalah mental. Dengan mendukung keluarga yang bermasalah, tindakan destruktif dapat dicegah sejak dini.
Menghidupkan Nilai Religius dalam Kehidupan Sehari-hari
Sila pertama Pancasila menekankan pentingnya nilai-nilai Ketuhanan. Agama seharusnya menjadi pedoman hidup yang mengarahkan individu untuk tidak hanya taat secara ritual, tetapi juga berperilaku baik kepada sesama.
Nilai religius ini harus diterapkan dalam hubungan keluarga, misalnya melalui penghormatan kepada orang tua dan kesabaran dalam menghadapi masalah.
Orang tua harus aktif membangun komunikasi yang terbuka dan sehat dengan anak-anak. Konflik harus diselesaikan dengan cara yang penuh pengertian, bukan dengan kekerasan verbal atau fisik.
Perlu ada program yang mendukung pendidikan moral berbasis Pancasila secara praktis, termasuk pendidikan emosi dan manajemen konflik.
Layanan kesehatan mental, seperti konseling keluarga, harus lebih mudah diakses tanpa stigma. Pemerintah juga perlu memperkuat pengawasan dan dukungan bagi keluarga yang rentan menghadapi masalah internal.
Kasus ini mengingatkan kita semua untuk lebih serius dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan membangun keluarga yang kuat dan harmonis berdasarkan prinsip Pancasila, kita dapat mencegah tindakan-tindakan yang melanggar kemanusiaan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil, beradab, dan penuh kasih sayang.***
Artikel Terkait
Jelang Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Erick Thohir dan Coach Justin Satu Suara: Harus Menang
Kasus Pungli 15 Mantan Petugas Rutan KPK: Cermin Krisis Integritas dan Kebutuhan Reformasi Lembaga
Mengapa Korupsi Masih Ada di Indonesia?
SMKN 6 Kota Serang Borong Juara di Festival Vokasi Satu Hati 2025 Regional Banten
Kurikulum Selaras Industri, Lulusan SMK Binaan Honda Jadi Andalan AHASS
Kronologi Kasus Agus Buntung Tersangka Pelecehan Seksual, Ternyata Banyak Korban
Pembangunan yang Kurang Merata di Indonesia