Peran PKn dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum dan Demokrasi pada Generasi Muda

photo author
- Kamis, 5 Desember 2024 | 20:50 WIB
Sofia Rostini (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Sofia Rostini (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis: Sofia Rostini (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat penting untuk meningkatkan kesadaran hukum dan demokrasi di kalangan generasi muda

PKn mengajarkan siswa tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan tentang pentingnya hukum dan aturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Hal ini meningkatkan pemahaman mereka tentang ide-ide demokrasi seperti kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan keterlibatan aktif dalam proses politik.

Baca Juga: Peran PKN dalam Membangun Generasi yang Peduli dan Bertanggung Jawab

Melalui PKn, generasi muda diajarkan untuk menghargai perbedaan, mematuhi hukum, dan berpartisipasi dalam kehidupan demokratis dengan cara yang bertanggung jawab. 

Kesadaran ini tidak hanya penting untuk menciptakan masyarakat yang tertib dan adil, tetapi juga untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menjaga dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang ada. 

Seiring waktu, hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi warga negara yang lebih kritis, aktif, dan peduli terhadap perkembangan bangsa dan negara.

Baca Juga: Peran Sila Kedua Sebagai Pedoman Hidup Mahasiswa dalam Membangun Karakter Bangsa

Masalah yang muncul dalam konteks Pendidikan Kewarganegaraan dalam menumbuhkan kesadaran hukum dan demokrasi digenerasi mudar Antara lain :

1. Kurangnya pemahaman yang mendalam tentang Hukum dan Demokrasi

Banyak siswa hanya belajar PKn secara teoritis tetapi tidak memahami bagaimana hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka kurang memahami hukum dan demokrasi. Ini menghalangi mereka untuk menjadi warga negara yang aktif.

2. Pendidikan Kewarganegaraan yang Menarik  

Materi Pendidikan Kewarganegaraan sering dianggap membosankan dan tidak berhubungan dengan kehidupan remaja. Siswa mungkin tidak tertarik untuk mempelajari prinsip-prinsip demokrasi dan hukum yang seharusnya mereka pelajari jika materinya tidak menarik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X