Perempuan memimpin, Kenapa tidak?

photo author
- Senin, 2 Desember 2024 | 18:59 WIB
Nurul Hasan Zahra, Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri SMH Banten. (Topmedia.co.id/Istimewa)
Nurul Hasan Zahra, Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri SMH Banten. (Topmedia.co.id/Istimewa)

Bagi sebagian orang yang tidak menyetujui perempuan menjadi pemimpin adalah mereka yang memegang teguh ayat al-qur’an surat an-nisa’ ayat 34 yang di dalamnya menjelaskan bahwa kaum laki-laki sebagai pelindung bagi perempuan, dan kaum laki-laki lebih tegak terhadap kaum perempuan. 

Sebab, Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan juga karena laki-laki telah memberikan nafkah dari hartanya.

Bersandar pada ayat inilah sebagian menganggap kaum perempuan tidak berhak menjadi seorang pemimpin. Dan yang pantas serta layak menjadi sosok pemimpin hanyalah kaum laki-laki saja.

Baca Juga: Diskon Ramayana Serang Kembali Digelar pada Desember 2024 Cukup Keluarkan Biaya Rp50 Ribu saja, Catat Tanggalnya!

Wanita mungkin tidak selalu menyadari betapa siapnya mereka untuk meraih kesuksesan dalam peran kepemimpinan, tetapi potensi dan keterampilan mereka tidak dapat disangkal.

Untuk mendukung hal ini lebih jauh, berikut adalah alasan mengapa wanita menjadi pemimpin yang hebat:

1. Mereka Menghargai Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan

“Wanita adalah pemimpin yang hebat karena kami mampu menyeimbangkan keterampilan kepemimpinan profesional dan pribadi. Lebih mudah untuk mendekati seorang pemimpin wanita dengan permintaan pribadi atau pertanyaan yang sensitif.

Baca Juga: Diskon Ramayana Serang Kembali Digelar pada Desember 2024 Cukup Keluarkan Biaya Rp50 Ribu saja, Catat Tanggalnya!

Saya peduli dengan tim saya dan kesejahteraan mereka, yang mencakup kinerja mereka di tempat kerja dan keseimbangan kehidupan kerja mereka.

Saya juga menemukan wanita lebih proaktif dalam menjadi mentor, dan terkadang hubungan itu sudah begitu terbuka dan komunikatif sehingga transisi menjadi mentor menjadi mudah.” Amy Killoran, Manajer Produk Utama, GreenShield Health.

2. Mereka Lebih Inklusif

"Saya tidak suka mengatakan ada cara perempuan dan laki-laki dalam menghadapi kekuasaan karena menurut saya masing-masing dari kita memiliki sisi laki-laki dan perempuan. Namun berdasarkan pengalaman saya sendiri, perempuan cenderung lebih inklusif, lebih banyak mengulurkan tangan, dan lebih peduli." Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa.

Baca Juga: Diskon Ramayana Serang Kembali Digelar pada Desember 2024 Cukup Keluarkan Biaya Rp50 Ribu saja, Catat Tanggalnya!

3. Mereka Lebih Berempati

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X