SERANG - Demam Dengue (DD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengakibatkan kerugian sosial ekonomi.
Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan hidup penduduk. Dilaporkan bahwa pada sampai minggu 52 tahun 2023 dari 514 kabupaten/kota yang ada tercatat sebanyak 474 kabupaten/kota (92,2%) telah terjangkit DBD dengan total kasus 98.071 kasus (IR: 35,36 per 100.000 penduduk) dan 764 kematian (CFR: 0,78%).
Kementerian Kesehatan RI telah menyusun dan meluncurkan dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, khususnya terkait Strategi 2 (Peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue), Strategi 3 (Peningkatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif) dan Strategi 5 (Penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan dan komitmen pemerintah).
WASPADA DEMAM BERDARAH
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini semakin bertambah saat musim penghujan tiba.
Deteksi dini dan penanganan yang terlambat mengakibatkan meningkatnya kasus yang berakhir dengan kematian.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam serius yang ditularkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti yang menyerang sistem peredaran darah manusia.
Oleh karena itu, penyakit ini bisa menjadi lebih serius jika seseorang tidak segera mendapat penanganan yang tepat. Perawatan terlambat hanya akan memperbesar risiko dampak buruk hingga kematian.
Demam berdarah dengue bisa menjangkiti seseorang yang telah mendapat gigitan dari nyamuk betina Aedes aegypti. Nyamuk tersebut membawa virus pemicu yang berasal dari keluarga Flaviviridae, dengan empat jenis virus yang dikenal dengan serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4).
Baca Juga: Dinkes Banten Gelar Sosialisasi Pemberian Makanan Pendamping Untuk Cegah Stunting dan Gizi Buruk
Serotipe tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Virus kemudian mengambil alih mekanisme sel-sel tubuh seseorang. Serotipe demam berdarah dengue bekerja dengan membentuk komponen protein baru untuk memperbanyak diri.
Setelah itu, komponen baru dari virus yang telah bertambah jumlahnya akan dilepaskan ke sistem sirkulasi darah, dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Ini adalah awal mula terjadinya berbagai gejala yang akan dirasakan penderita demam berdarah dengue.
Ciri – Ciri Nyamuk Demam Berdarah
Nyamuk dapat dibedakan dari jenis nyamuk lainnya berdasarkan warna tubuhnya yang hitam dan khas. Keunikan dari nyamuk ini adalah pola terang dan gelap di perut dan dadanya, serta di bagian kaki.
Artikel Terkait
Siap Siaga Tanggulangi KLB Penyakit, Dinkes Banten Latih Tim Gerak Cepat di Puskesmas
Waspada Penyakit Difteri, Dinkes Banten Beri Tips Khusus dari Gejala hingga Pengobatan
Ini Jurus Jitu Dinkes Banten Salam Mencegah Meningitis dan Pneumonia
Kenali Gejala Dengue, Dinkes Banten Gelorakan Program Jumantik
Dinkes Banten Himbau Warga Perhatikan Limbah B3 di Lingkungan Tempat Tinggal
Komisi V DPRD dan Dinkes Banten Sosialisasi Penguatan Komitmen Dalam Prioritas Kesehatan Masyarakat
Dinkes Banten Ajak Masyarakat Kenali Penyakit Cacingan, Jenis dan Cara Pencegahannya
Mengapa Kita Perlu Mengetahui HIV? Dinkes Banten Berikan Paparan Bahaya dan Dampaknya Berikut Ini
Dinkes Banten Gelar Ini Sosialisasi Penguatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Hamil dan Anak
Dinkes Banten Gelar Sosialisasi Pemberian Makanan Pendamping Untuk Cegah Stunting dan Gizi Buruk