TOPMEDIA - Masih dalam rangka menekan angka stunting dan gizi buruk di Provinsi Banten. Dinas Kesehatan Provinsi Banten melakukan sosialisasi Pemberian Makanan Pendamping Dan Formula 100 Bagi Anak Usia 23 Bulan
Sosialisasi pemberian MP-ASI atau makanan pendamping ini akan diberikan kepada anak usia 23 bulan dan juga para petugas kesehatan akan dibekali cara melakukan pencatatan pelaporannya.
Para peserta sosialisasi merupakan Kader Kesehatan dari Dinkes Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di aula Dinkes Provinsi Banten, Kamis (7/3/2024) dan secara resmi dibuka Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti.
Dalam laporannya, Ati Pramudji menyampaikan kegiatan sosialisasi tersebut merupakan pemberian MP-ASI atau makanan pendamping dan makanan juga tambahan untuk terutama pada para penderita atau anak dengan gizi buruk atau kurang gizi, dan juga stunting gizi buruk serta stunting dengan gizi kurang.
“Persiapan karena rencana serentak kita se-Provinsi Banten pada bulan Mei, Juni dan Juli selama 3 bulan ini, kita melakukan intervensi pemberian pangan lokal untuk anak gizi kurang maupun anak stunting gizi kurang akan diberikan pangan lokal, serta pada Ibu hamil dengan KEK (kurang energi kalori),” ungkapnya.
Kemudian seluruh anak, Ati Pramudji menuturkan intervensi pada penderita gizi buruk dan anak stunting gizi buruk akan diberikan formula 100.
Dari tiga bulan itu, belum ada yang menuju ke gizi baik akan dilanjutkan di pemberian pangan yang kedua yaitu pada bulan Agustus, September, dan Oktober.
“Kegiatan sosialisasi pemberian MP-ASI adalah kegiatan pemantapan persiapan untuk kegiatan penyelenggaran di bulan Mei tersebut,” kata Ati.
Sedangkan untuk target pemberian pangan lokal tersebut, Ati Pramudji menjelaskan seluruh anak yang ada di Provinsi Banten yang menderita gizi buruk baik dengan stunting maupun tanpa stunting dan gizi kurang tanpa stunting atau dengan stunting akan diberikan formula 100 maupun pangan lokal.
Baca Juga: Dinkes Banten Gelar Ini Sosialisasi Penguatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Hamil dan Anak
Hal tersebut juga berlaku untuk ibu hamil yang ada di Provinsi Banten yang kurang energi kalori akan dilakukan intervens. Kendati demikian, kata Ati Pramudji, pihaknya bukan hanya sekedar pemberian pangan lokal atau formula 100 saja.
Tetapi pihaknya juga akan mengintergrasi semua layanan yang ada di lintas program harus dikuatkan karena berbicara stunting, bukan hanya sekedar yang harus dibenahi kekurangan makan yang kronis namun juga bagiamana faktor lain penyebab stunting.
“Faktor lain penyebab stunting, harus kita edukasi dan kita cegah sekaligus kita lakukan upaya perubahan penyadaran kepada masyarakat untuk bekerjasama terutama pada kesehatan lingkungan di tempat tinggal masing – masing,” tutur Ati.
Kesehatan lingkungan, menurut Ati Pramudji, menjadi faktor utama ketersediaan air bersih, air minum yang memenuhi kualitas, jamban keluarga, dan ketersediaan pangan serta diversifikasi pangan ini sangat penting.
Artikel Terkait
Diikuti Puluhan Peserta, Lomba Short Video Medsos Penataan Kota Serang Sukses Digelar ICN Banten
Kuat Hermawan Santoso Sosok Dibalik Gibran Rakabuming
Andra Soni Akan Diusung Partai Gerindra Untuk Maju Jadi Calon Gubernur Banten di Pilgub Banten 2024, Begini Jawaban Kader Internal
Berikan Rasa Nyaman ke Masyarakat, Polres Serang Gelar Kring Serse Cegah Aksi Kejahatan di Jalan
Tinjau Rutan Polres Serang, Kapolres Serang Ingatkan Jajaran Tak Ada Benda Sajam di Lingkungan Rutan
Alhamdulillah ! Digempur Operasi Pasar, Harga Beras di Pasaran Kembali Normal
Misteri Mayat di Pantai Cerocoh Terkuak, Sempat Hebohkan Warga Pontang
Langsung Diserbu Emak - Emak, Satgas Pangan Gelar Operasi Pasar Beras Murah di Kabupaten Serang
Dr. Zaidul Akbar Beberkan Tips Makan Nasi yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Yuk Ikuti
Dr. Zaidul Akbar Bongkar Cara Makan Tempe yang Sehat