CILEGON, TOPmedia - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Cilegon mengatakan, dari 1362 tahanan yang menghuni Lapas Cilegon. Tercatat, kasus penyalahgunaan narkoba mendominasi di tempat tersebut.
"Penghuninya 1362 saya dengar tadi. Saya belum (tahu) data secara khusus, tetapi hampir bisa dipastikan (kasus) narkoba," ungkap, Kepala Lapas Kelas II B Cilegon yang baru Masjuno, usai mengikuti acara serah terima jabatan dari Ketua Lapas yang lama Haris Susila. Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Cilegon, Rabu 15 Januari 2020.
Masjuno mengatakan, dirinya baru mengetahui akan peristiwa terkait salah seorang narapidana yang mengendalikan narkoba bernama Adam. Adam menjadi pengendali dari penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 20 kg yang ditangkap di Pelabuhan Merak pada Kamis 15 Agustus 2019 lalu.
“Kami akan melakukan evaluasi dan pemantauan. Serta menerapkan kebijakan maksimum security (Pengamanan Maksimal). Sementara bagi saya ini sebuah informasi, dan tentu akan kita tindak lanjuti, akan terus kita pantau. Lalu kemudian akan kita carikan jalan keluarnya," ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Banten Imam Suyudi mengungkapkan, Lapas yang berada di Provinsi Banten saat ini mengalami over capacity (Kelebihan Penghuni). Yang mana daya tampung seluruh Lapas seharusnya hanya 5.500 orang, namun dihuni oleh 11.600 narapidana.
Untuk itu, pihaknya melakukan mutasi demi mengurangi penghuni Lapas. Program pemindahan Napi di Banten juga sudah dimulai dengan memindahkan 150 Napi ke Jawa Tengah." Terkahir kami sudah mengirimkan 150 napi di Banten ke wilayah di Jawa Tengah," jelas Imam.
Meski demikian, untuk wilayah Cilegon sendiri. Saat ini Lapas Kelas II B tersebut mengalami over kapasitas hingga 300 persen dari jumlah daya tampung 500 orang menjadi 1400 penghuni.
"Kalau secara di Cilegon ini 1400 isinya, tapi kapasitasnya cuma 500. Jadi over kapasitasnya hampir 300 persen. Kalau secara Banten sekarang isinya adalah 11.600 sementara kapasitas hanya 5.500 jadi sudah hampir 100 persen lebih," tuturnya. (Ik/Red)