SERANG, TOPmedia - Operasi Patuh Kalimaya 2019 selesai sudah dilaksanakan, sejak tanggal 29 Agustus hingga 11 September 2019. Banyak kisah emosi hungga lucu-lucuan dalam peningkatan ketertiban masyarakat berlalu lintas. Mulai dari penendangan pengendara motor yang akan kabur saat ditindak, hingga pengendara motor yang pura-pura bisu di wilayah hukum Polres Kabupaten Tangerang.
"Ada juga yang pura-pura bisu, padahal enggak pakai helm. Terbanyak (pelanggar tidak memakai) helm SNI. Kemudian melawan arus, karena keengganan masyarakat muter jauh, maka melawan arus. Ketiga berkendara dibawah umur," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo, ditemui di ruangannya, Kamis (12/09/2019).
Selama Operasi Patuh Kalimaya 2019 berhasil menindak 19.471 pelanggar lalu lintas di wilayah hukum Polda Banten. Penindakan hukum berupa tilang ini naik 58 persen dibandingkan tahun 2018 sebanyak 12.319 kasus tilang. Terbanyak, merupakan kalangan milenial berusia 16 tahun hungga 30 tahun yang berjumlah 6.807 tilang.
"Operasi patuh 14 hari sudah kita lakukan, apa yang menjadi target sasaran operasi sudah terpenuhi. Pelanggar masih didominasi kelompok milenial usia 16 hingga 30 tahun," jelasnya.
Selain kaum milenial, pelanggaran lalu lintas untuk PNS naik, jumlah pelanggar dari kalangan para abdi negara di tahun 2018 sebanyak 464 kasus tilang, lalu ditahun 2019 naik 31 persen atau menjadi 607 kasus.
Kemudian kaum terpelajar dari kalangan pelajar dan mahasiswa naik drastis mencapai 188 persen, dari 2.599 kasus di tahun 2018, menjadi 7.476 kasus di tahun 2019.
Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas menurun 19 persen, dari 31 kasus kecelakaan di tahun 2018, menjadi 25 kasus di tahun 2019.
"Penindakan (tilang) terjadi peningkatan, naik 80 persen. Karena untuk mengurangi korban (laka lantas) memang harus begitu (perbanyak penindakan tilang), agar masyarakat tertib berlalu lintas,” tandasnya. (YDtama/Red)