SERANG, TOPmedia - Upaya Agus Firman (33), menghadapi oknum wartawan yang akan memerasnya patut diacungi jempol. Pengusaha warga Jalan Abdul Fatah Hasan, Kota Serang, mengurung dalam ruang tamu dan menantang balik saat digertak ketiga oknum kuli tinta dengan mengancam akan menanyangkan berita. Alhasil, ketiganya kemudian digelandang ke Mapolsek Serang Kota, setelah korban menghubungi polisi.
"Satu rekannya yang menunggu dalam kendaraan kabur lantaran tahu kalau kerabat dan tetangga berdatangan ke rumah," ungkap Agus Firman ditemui di Mapolsek Serang Kota, Senin (14/8/2017) malam.
Agus menceritakan, dirinya sudah diikuti oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan itu dari sebuah hotel di kawasan Kota Tangerang. Mereka mengendarai kendaraan mini bus merek Avanza. Keempatnya mengikuti korban hingga ke rumah. Tiga orang turun dari kendaraan dan langsung menghampiri korban di gerbang rumah, sementara satu orang tetap berada di dalam mobil.
“Saya bingung, saya tanya ada keperluan apa. Mereka mendesak mau wawancara. Saya tanya mau wawancara apa malah mengancam dengan mengatakan kalau nggak mau ‘naik cetak’,” kata Agus.
Merasa dirinya tak berbuat apa apa dan akan diperas, Agus lalu mengunci pintu sehingga ketiga oknum wartawan ini tidak bisa keluar. Agus kembali menanyakan kepada ketiga oknum yang mengaku wartawan. Ketiganya tidak bisa menjelaskan maksud wawancara.
“Memang nggak minta uang sih. Tapi dengan bahasa mau ‘naik cetak’ itu seperti mengarahkan kami untuk memberikan uang,” jelasnya.
Merasa khawatir karena para tetangga berdatangan, akhirnya korban bersama warga menyerahkan ketiganya ke Mapolsek Serang. “Takut warga lain tersulut marah akhirnya saya lapor ke kepolisian,” imbuhnya.
Di Mapolsek Serang Kota, ketiganya mengaku dari dua media berbeda. RN dari Haria Umum Swara Nasional Pos. Sedangkan HS dan SS dari Radar Nusantara. Satu lainnya melarikan diri ketika warga berdatangan.
SS mengakui telah mengikuti korban sejak keluar dari hotel di Tangerang lantaran mengira korban adalah pejabat pemerintah yang masuk keluar hotel pada saat jam kerja. Jika dugaan itu benar, SS dan rekannya tentunya akan memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta sejumlah uang dengan mengancam akan menayangkan ke koran. Tapi dugaan itu meleset, korban yang mengendarai pajero ternyata adalah seorang pengusaha.
"Saya kira pejabat ternyata pengusaha. Tadi saya sudah minta maaf ke korban," aku SS seraya mengaku memiliki wilayah liputan di Bekasi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Serang Kota Ipda Juwandi menjelaskan bahwa ketiganya tengah menjalani pemeriksaan. “Sebenarnya belum terjadi. Keterangan korbannya, ketiganya baru mendatangi dan menanyakan dari hotel itu dari mana. Karena memang sifatnya penyerahan (terduga) dari korban kita mintai keterangan motifnya apa mendatangi korban,” jelasnya.
Ditanya mengenai adanya dugaan permintaan sejumlah uang, Kanit belum menemukan adanya bukti permintaan sejumlah uang. “Hasil keterangan belum ada ke sana. Tapi sudah ada bahasa akan menayangkan berita,” paparnya.
Ditambahkan Juwandi bahwa ketiganya hanya diminta menandatangi pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. (Mat/Red)