SERANG,TOPMedia - Kapolri Jendral Tito Karnavian menghimbau, terkait Pilgub yang sudah tinggal 7 hari di Banten, masyarakat dengan sistem demokrasi ini menjadi terpecah-belah akan pilihan pemimpinnya masing-masing, karena memang tiap masyarakat memiliki hak suara untuk memilih.
“Provinsi Banten merupakan salah satu daerah yang menjadi sorotan kita dalam hal rawan Pilkada, namun dalam skala yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah Jakarta, Aceh, dan Papua," papar Kapolri saat ditemui dalam Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan PBNU dan Kapolri Bersama Alim Ulama dan Pengurus NU Se-Banten di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Banten, Rabu (8/2/2017).
Kapolri meminta dengan adanya keterbelahan yang dilegalisasi ini agar tidak menjadi saling menghancurkan, jangan sampai menimbulkan aksi anarkis serta konflik fisik antara satu dengan lainnya. Untuk itu, pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan sebaik mungkin.
"Pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Untuk yang menang jangan euphoria, dan untuk yang kalah pun jangan kecewa. Kalaupun ada komplain atau sesuatu yang memberatkan, jangan gunakan cara fisik, kita pasti akan menangkapnya. Kita sangat berharap, kaum ulama se-Banten, agar menjadi faktor yang dapat mendinginkan suasana. Karena, jika sudah berbicara soal agama, semuanya akan sama," tutupnya. (Be/Red)