ekonomi

Gejolak Inflasi Tinggi di Afrika, Seret Pelaku Usaha ke Jurang Kemiskinan

Selasa, 31 Mei 2022 | 10:57 WIB
Ilustrasi foto, seniman mural Nigeria membuat gambar penuh harapan di tengah kesulitan ekonomi (@Northern__Alpha)

TOPMEDIA – Tingkat kemiskinan dan inflasi yang tinggi di Nigeria membuat banyak bisnis, termasuk yang bergerak di bidang teknologi, mengadopsi pengurangan pemasaran produk untuk bertahan hidup.

Pada Februari 2019, Eat'n'Go, franchisee Nigeria pembuat pizza populer Domino's, memperkenalkan versi produk mini kotak pizza yang dijual ke pasar seharga 550 naira ($ 1,50).

Lebih kecil ukurannya dan jauh lebih murah daripada pizza ukuran sedang yang harganya N3,900 ($9), versi baru ini dirancang agar terjangkau untuk semua orang.

Baca Juga: Serangan Cyber dan Sangsi Ekonomi Barat ke Rusia Gagal Total

Dilansir Al Jazeera, para pembisnis Afrika melakukan upaya strategi pemasaran yang diperlukan, mengingat ketidakstabilan ekonomi yang menimpa beberapa negara Afrika, kata CEO Pizza Domino's, Patrick Michael.

“Pasar Afrika yang beragam, memiliki potensi keuntungan tetap tinggi.”

“Namun, kita tidak bisa mengabaikan ketidakstabilan ekonomi yang dalam beberapa hal memengaruhi daya beli. Pada saat seperti ini, menjadi penting bagi pelaku industri seperti kami untuk meredam dampak situasi ini pada pelanggan.”

Baca Juga: Perkembangan Ekonomi di Banten Menggembirakan, Deputi Gubernur Bank Indonesia : Inilah Alasan Expo KKB 2022

Dua tahun sebelumnya, StarTimes, penyedia TV satelit China paling kuat berbisnis di Nigeria telah mengurangi saluran yang lebih sedikit.

Sejak 2015, Nigeria merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi terbesar Afrika, kini telah mengalami resesi dua kali.

Mata uang Naira telah anjlok terhadap dolar, kehilangan 70 persen nilainya. Tetapi keadaan bisa menjadi lebih buruk dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Nyatakan Perang Perburuk Situasi Ekonomi Dunia

Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, pada tahun 2022, jumlah orang miskin di negara ini diproyeksikan mencapai 95,1 juta lebih dari 40 persen dari populasi penduduk Nigeria.

Laporan tahun 2022 oleh Biro Statistik Nasional (NBS), menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan Nigeria meningkat selama tiga bulan berturut-turut menjadi 16,82% pada April 2022, dari 15,92% pada Maret.

Ini merupakan kenaikan inflasi paling tajam sejak Agustus 2021 dan mengikuti tren lonjakan harga komoditas global.

Halaman:

Tags

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB