BANTEN – Pemerintah Provinsi Banten melalui Gubernur Banten Andra Soni sedang menggagas program pemanfaatan lahan kosong di sisi kiri dan kanan jalan tol untuk penanaman jagung.
Inisiatif ini dinilai inovatif dalam mengoptimalkan lahan tidur sekaligus menjadi langkah nyata untuk meningkatkan produksi pangan lokal serta pendapatan petani.
Program ini terungkap dalam BANTEN Podcast terbaru, di mana Kepala Dinas Pertanian Agus M Tauchid memaparkan bagaimana lahan sepanjang jalan tol yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini bisa menjadi area budidaya jagung melalui skema kemitraan.
Program ini selanjutnya kata Agus Tauchid akan melibatkan tiga unsur penting, yakni pemerintah daerah, pengelola jalan tol dan kelompok petani.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Serius Berantas Calo Tenaga Kerja, Dedi Haryadi: Rekrutmen CAT Solusi Transparan
“Lahan kiri kanan tol yang selama ini dibiarkan begitu saja, sekarang coba kita manfaatkan untuk penanaman jagung. Ini bukan hanya soal estetika, tapi soal produktivitas dan kebermanfaatan untuk masyarakat,” jelas Kadistan dalam podcast tersebut.
Pemprov Banten bekerja sama dengan pengelola tol untuk membuka akses terhadap lahan buffer zone. Sementara itu, petani lokal diberdayakan untuk mengelola langsung lahan tersebut dengan dukungan bibit, pelatihan teknis, dan pendampingan dari dinas pertanian.
Program ini dinilai sangat strategis mengingat tingginya kebutuhan jagung baik untuk konsumsi manusia maupun sebagai bahan baku pakan ternak.
Dengan memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak digarap, diharapkan terjadi peningkatan suplai jagung lokal dan berkontribusi terhadap stabilitas harga komoditas.
“Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga membuka lapangan kerja baru dan menambah penghasilan bagi petani sekitar,” tambahnya.
Tentu, tantangan tetap ada. Beberapa kendala yang diidentifikasi antara lain masalah irigasi dan pengawasan lahan di sepanjang jalur tol yang panjang. Namun demikian, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif seperti pembangunan sistem irigasi sederhana dan pembentukan tim monitoring lintas sektor.
Lebih jauh, program ini tidak hanya berhenti pada jagung. Jika uji coba berjalan lancar, lahan serupa akan dimanfaatkan untuk budidaya komoditas lain seperti kedelai, singkong, hingga tanaman hortikultura.
Ekspansi ke koridor tol lain di Banten juga sudah dalam tahap rencana.
“Kami ingin Banten menjadi contoh nasional bagaimana lahan marginal bisa menjadi produktif jika dikelola dengan baik dan melibatkan masyarakat,” tutupnya.
Artikel Terkait
Hadirkan Sensasi Petualangan Baru, CRF250 Series Siap Jelajahi Indonesia
Prabowo Resmi Naikan Gaji Hakim 280 Persen, Upaya Penegakkan Hukum Agar Tidak Bisa Dibeli!
Hadirkan Saksi Ahli dan Dua Saksi Fakta, Begini Hasil Sidang Lanjutan Dualisme Ketua Karang Taruna Kabupaten Serang
Operasi Tambang Nikel Raja Ampat Diberhentikan? Apakah Terindikasi Melakukan Pelanggaran
Respon Cepat Laporan Masyarakat, Gubernur Langsung Tinjau Longsor Ruas Jalan Cipanas–Ciparay
Respon Pemerintah Beranekaragam dan Rupa! Bagaimana Nasib Raja Ampat
Dinkes Kota Serang Gencarkan Aksi Cegah Stunting Lewat Pendekatan ABCDE
Puluhan Alumni Ponpes Al Dzikri Geruduk Kantor Kemenang Kota Serang, Ini Penyebab Ijazah Ditahan
Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Para Jagoan Safety Riding Honda Diuji Keahliannya
Pemerintah Diminta Serius Berantas Calo Tenaga Kerja, Dedi Haryadi: Rekrutmen CAT Solusi Transparan