Melanggar Larangan Keramat, Asal Usul Tanjung Lesung Pandeglang Banten Kisah Legenda! Baca Selengkapnya Disini

Lelah menerobos banjir Raden budog memilih beristirahat sejenak sambil Mengamati tempat sekitarnya, namun lagi-lagi alunan bunyi Lesung yang merdu kembali terdengar Raden budog semakin berdebar Ia pun segera berdiri dan melangkah pergi menuju sumber bunyi Lesung tersebut. 

Semakin masuk ke dalam perkampungan bunyi Lesung semakin keras terdengar ketika ia tiba di depan sebuah rumah, 4 gadis sedang asyik bermain Lesung atau ngagondang rupanya bermain Lesung merupakan tradisi penduduk kampung itu.

Baca Juga: 10 Akun TikTok Jumlah Followers Terbanyak di Indonesia Saat Ini, Salah Satunya Sempat Viral Video Biru

Ketika menanam padi hanya hari Jumat tradisi main Lesung dilarang bagi mereka hari Jumat dianggap sebagai hari keramat. 

Raden budog terpesona menyaksikan kelincahan mereka mengayunkan dan menumbuk alu ke dalam Lesung secara bergantian, ia juga terkagum-kagum pada seorang gadis yang menjadi pemimpin dan memberi aba-aba sembari mengayunkan tangannya. 

Ternyata guys, Gadis itu bernama Sri pohaci. "Gadis itu persis seperti yang ada dalam mimpiku," kata Raden budak berbinar senang karena gadis yang ia cari ada di depan matanya.

Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan Islami Modern Awalan Huruf Q Terdiri 3 Kata, Artinya Cantik dan Taat

Ia terus memandang Gadis itu hingga sri pohaci sadar ada yang memperhatikannya ia pun segera memberi isyarat pada teman-temannya agar menghentikan permainan ngagondang. 

Gadis-gadis itu pun berhenti dan bergegas pulang ke rumah masing-masing Raden budog rupanya mengikuti sri pohaji pulang ke rumahnya. 

"Sampurasun permisi rampes maaf kalau kedatangan saya mengganggu, bolehkah saya menginap di rumah ini Ibu," kata Raden budog.

Baca Juga: 11 Nama Bayi Laki Laki Islami Modern Awalan Huruf Z Terdiri 3 Kata, Artinya Cerdas dan Keberkahan

Hal itu ditanggapi oleh orang tua Sri Pohaji. "Maaf kisanak ini siapa dan perlu apa," ujar ibu Sri Pohaji. 

"Nama saya Raden budog Bu, kebetulan saya mampir di kampung ini jika diperkenankan Izinkan saya menginap di rumah ini ibu," kata Raden budog. 

"Maaf Raden penghuni rumah ini hanya saya dan anak gadis saya, saya tidak berani menerima tamu laki-laki apalagi jika menginap," kata Nyi Siti.

Baca Juga: Pertumpahan Darah Hingga Menjadi Daerah Menyeramkan, Inilah Asal Usul Tigaraksa Tangerang Banten