Kisah Asmara 2 Pangeran Berebut Cinta, Inilah Asal Usul Kabupaten Pandeglang Banten Versi Cerita Rakyat

Selanjutnya kembali mengatur strategi dengan Ki Pandeglang Putri harum segera kembali ke istana dengan diantar oleh beberapa warga Kampung. 

Sesampainya di istana putri Arum memanggil pangeran june-in dan menyampaikan syarat yang harus dipenuhi oleh pangeran junihin.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Air Populer dan Hits di Pandeglang Banten, Tampilkan Panorama Eksotis Seru Bermain Wahana

"Hanya melubangi batu itu sebesar manusia itu sih gampang, apalagi dalam waktu 3 hari," kata Junihin seraya somombong di hadapan Putri Cadasari. 

Sementara itu Ki Pandeglang menyiapkan sebuah gelang emas besar yang bisa dilewati oleh manusia, mengintip dari jauh pangeran junihin yang sibuk melubangi batu keramat hanya melubangi batu ini pekerjaan enteng. 

"Sekarang saatnya aku menikah dengan Putri Arum," kata pangeran junihin yang gembira bukan kepalang itu segera ke istana menemui Putri Arum.

Baca Juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Buka Lowongan Kerja Terbaru 2023 Penempatan Seluruh Indonesia

Di saat itulah Ki Pandeglang memasang gelang raksasa di lubang batu besar tersebut. 

Saat itu Putri Cadasari berpura-pura tidak melihat batu keramat yang telah berlubang tersebut. 

"Pangeran junihin aku tidak melihat batu ini telah berlubang sebesar ini," kata sang Putri.

Baca Juga: 7 Tanggal Lahir Berdasarkan Primbon Jawa yang Bakal Sukses Tahun 2023

"Kamu tidak melihatnya jika batu ini sudah berlubang," ujar Pangerang Junihin. 

"Cobalah melewatinya Jika kamu bisa melewatinya maka batu ini memang berlubang," kata Putri Arum. 

"Itu saja," tegas Pangeran Junihin dengan sombong. 

Namun ketika beberapa langkah melewati lubang batu itu tiba-tiba saja kenapa tubuhku seperti terbakar pangeran junihin yang kesakitan semakin terkejut dia tiba-tiba saja berubah menjadi kakek tua rentan, dia juga lumpuh sehingga tidak bisa bangun lagi pangeran junihin.