Penundaan Pemilu di Sejumlah Negara Dunia Mengalami Tren Penurunan Meski Pandemi Covid-19

photo author
- Jumat, 25 Maret 2022 | 05:00 WIB
Kurva penurunan jumlah negara di dunia yang menunda untuk dilaksanakannya Pemilu akibat adanya Pandemi Covid-19.(idea-int)
Kurva penurunan jumlah negara di dunia yang menunda untuk dilaksanakannya Pemilu akibat adanya Pandemi Covid-19.(idea-int)

Penundaan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) nasional dan daerah di sejumlah Negara dunia terus mengalami penurunan meski situasi pandemi Covid-19 masih melanda dunia, dari sebelumnya sempat mencapai 33 negara yang menunda untuk dilaksanakannya Pemilu pada bulan Maret 2020, turun menjadi nol pada September 2021.

Penurunan jumlah negara yang melakukan penundaan Pemilu seiring dengan pemahaman warga dalam mengatisipasi penularan dan penyebaran virus Covid-19.

Selain terus bertambahnya warga yang telah divaksin, sehingga banyak negara mulai menggelar Pemilu nasional dan daerah.

Baca Juga: Nasdem Banten Mulai Panaskan Mesin Partai, Siap Rebut Suara Di Pemilu 2024

Dilansir melalui halaman idea-int, meski sempat mengalami peningkatan jumlah Negara yang menunda untuk dilaksanakannya Pemilu Nasional pada awal-awal Tahun 2020 kemarin. Namun, kondisi itu terus mengalami tren penurunan pada bulan dan tahun selanjutnya.

Berdasarkan catatan yang dilakukan selama rentang waktu mulai dari 21 Februari 2020 hingga 21 Februari 2021, sebanyak 80 negara dan wilayah di seluruh dunia memutuskan untuk menunda pemilihan nasional dan subnasional karena COVID-19.

Masih pada rentang waktu yang sama, ternyata terdapat 160 negara dan wilayah lainnya yang memutuskan untuk tetap menyelenggarakan pemilihan nasional atau subnasional meskipun ada kekhawatiran terkait COVID-19.

Baca Juga: Langgar Konstitusi, PKS Banten Tolak Penundaan Pemilu 2024

Berikut Negara-negara yang menunda pelaksanaan Pemilu Nasional dan Daerah akibat Pandemi Covi-19:

Afrika

•    Pemilihan sela lokal untuk distrik Metsimotlhabe dan Boseja Selatan,  Botswana (awalnya dijadwalkan pada Mei 2020) dipindahkan ke 18 Desember 2021.
•    Pemilihan legislatif, Chad (semula dijadwalkan 13 Desember 2020) ditunda tanpa batas waktu . Pemilihan sebelumnya dijadwalkan pada  24 Oktober 2021
•    Pemilihan parlemen,  Ethiopia  (semula dijadwalkan pada 29 Agustus 2020) dipindahkan ke 21 Juni 2021
•    Pemilihan legislatif parsial ,  Lékoni-Lékori (Akiéni),  Gabon  (awalnya dijadwalkan pada 4 dan 18 April 2020) dipindahkan ke 31 Januari 2021
•    Pemilihan sela Majelis Nasional, daerah pemilihan Niamina Barat,  Gambia  (awalnya dijadwalkan 16 April 2020) dipindahkan ke 7 November 2020
•    Pemilihan sela Majelis Kabupaten dan Majelis Nasional,  Kenya  (awalnya dijadwalkan pada April, Juni–Juli 2020) dipindahkan ke 15 Desember 2020
•    Pemilihan Senator paruh waktu dan referendum nasional, Liberia (awalnya dijadwalkan 13 Oktober 2020) dipindahkan ke 8 Desember 2020
•    Pemilihan kota, Libya (semula dijadwalkan 18 April 2020) dipindahkan ke Juni 2020. Pemilihan presiden, Libya (semula dijadwalkan 24 Desember 2021) (Tidak terkait langsung dengan Covid-19)

Baca Juga: Satukan Kekuatan, Demokrat dan PKS Kompak Tolak Penundaan Pemilu 2024

•    Pilkada, Niger (Awalnya dijadwalkan 1 November 2021) dipindahkan ke 13 Desember 2021 (Tidak terkait langsung dengan Covid-19)
•    Pemilihan sela senator di distrik Bayelsa, Imo dan Plateau,  Nigeria  (awalnya dijadwalkan pada Maret 2020) dipindahkan ke 5 Desember 2020
•    Pemilihan Lokal Kota Kigali, Rwanda (awalnya dijadwalkan pada 30 Desember 2021)
•    Pemilihan parlemen,  Somalia  (semula dijadwalkan 27 November 2020) dan pemilihan Presiden (semula dijadwalkan berlangsung sebelum 8 Februari 2021) pertama kali dipindahkan ke 25 Juli - 10 Oktober 2021. Pemilihan Parlemen dan Presiden tidak langsung telah ditunda  beberapa kali .  
•    Semua kegiatan pemilihan sela dan pendaftaran pemilih kota di  Afrika Selatan  (awalnya dijadwalkan untuk Maret–Mei 2020) dipindahkan ke 11 November 2020
•    Kotamadya dalam pemilihan di Hassi El Ferid, dan Jbeniana,  Tunisia  (awalnya dijadwalkan pada 28–29 Maret 2020) dipindahkan ke 5 Juli 2020
•    Pemilihan kelompok minat khusus,  Uganda  (awalnya dijadwalkan pada April–Mei 2020) dipindahkan ke 11, 13, 17 Agustus 2020
•    Pemilihan sela dewan distrik pedesaan, lingkungan 16 Chiredzi,  Zimbabwe  (awalnya dijadwalkan pada 4 April 2020); Pemilihan sela legislatif dan dewan, Zimbabwe (dijadwalkan pada 5 Desember 2020)  ditangguhkan  dan kemudian dipindahkan ke 2021
•    Pilpres putaran kedua, Sao Tome dan Principe (dijadwalkan 8 Agustus 2021)  dipindahkan ke 5 September 2021 (Tidak terkait langsung dengan Covid-19)
Amerika
•    Pemilihan kotamadya, Río Cuarto, provinsi Córdoba, Argentina (awalnya dijadwalkan pada 29 Maret 2020) dipindahkan ke 27 September 2020, kemudian dipindahkan ke 29 November 2020. Pemilihan legislatif,  Argentina  (awalnya dijadwalkan pada 24 Oktober 2021) dipindahkan ke 14 November 2021.

Baca Juga: KPU Kota Serang Ajak Pemilih Cegah Pelanggaran Pemilu 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Kusuma Wijaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X