TOPMEDIA - Refly Harun, ikut demo menolak Pemilu curang di depan KPU RI, Rabu (20/3/2024) lalu. Demo ini bertepatan dengan KPU RI yang akan menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul telak dari paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul di 36 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kaesang Bakal Pimpin Solo, Istrinya Didorong Maju Pilkada Sleman, Gerindra Oke Oke ajah!
Refly Harun menyoroti hasrat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perpanjangan masa jabatan.
Ia menyebut Presiden Jokowi serakah.
"Ketika Jokowi menginginkan perpanjangan masa jabatan, bahkan sebelumnya menginginkan tiga periode, padahal kita tahu UUD 1945 yang diubah ketika reformasi membatasi jabatan hanya dua periode saja," kata Refly Harun.
Baca Juga: Rocky Gerung: Dalam Hitungan Saya Mungkin Bulan Mei Presiden Jokowi Udah Jatuh!
"Tetapi kekuasaan selalu serakah, kekuasaan selalu ingin dikangkangi padahal sejatinya kekuasaan dipergilirkan kepada semua anak bangsa," tambah Refly Harun.
Refly Harun kemudian mengkritik habis proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi, hingga akhirnya menjadi Cawapres RI.
Menurutnya, proses Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres cacat.
Baca Juga: PSI Usul Presiden Jokowi Jadi Ketua Koalisi Parpol, Said Didu: Seperti di China!
Ia menegaskan Gibran Rakabuming Raka belum layak menjadi pemimpin.
"Ketika tidak berhasil mengangkangi konstitusi, maka yang dititipkan putranya masih bau kencur, putranya yang masih tidak layak menjadi pemimpin kita," ucap Refly Harun.
"Kalian mau dipimpin anak kecil yang tidak jelas? Kalau mau dipimpin sama anak kecil yang kapasitasnya tidak jelas," tegas Refly Harun.