TOPMEDIA - Setelah diramaikan dengan jatah makan Rp15 ribu per anak, program makan siang gratis yang diusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi perbincangan.
Belum lama ini, muncul wacana pengalihan Dana BOS untuk membiayai program tersebut.
Wacana ini pun mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk kalangan guru.
Baca Juga: Profil Kandidat Menteri Keuangan Prabowo Subianto! Berikutnya Siapa yang Cocok Gantikan Sri Mulyani?
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan tidak setuju dengan wacana tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti.
Ia mengatakan wacana ini dapat mengurangi biaya biaya pendidikan, sehingga berujung pada penurunan kualitas layanan pendidikan.
Baca Juga: Indonesia Produksi Taksi Udara Alias Mobil Terbang! Berapa Harganya?
Dana BOS Masih Minim
Wacana ini merupakan bentuk ketidakberpihakan pada layanan pendidikan yang adil dan berkualitas.
Menurut Retno, Dana BOS sendiri sebenarnya masih kurang.
Anggaran Dana BOS justru seharusnya ditambah.
Bukannya malah tetap dan digunakan untuk program makan siang gratis.
Pada 2023, besaran penyaluran Dana BOS adalah sebesar Rp59,08 triliun.
Setiap sekolah menerima besaran Dana BOS berbeda beda, tergantung jumlah siswa dan tingkatan sekolah (SD, SMP, SMA).
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Siap Anggarkan Rp400 Triliun Untuk Makan Siang Gratis! Bagi Anak Sekolah, Santri Hingga Ibu Hamil
Demi Makan Siang Gratis, Subsidi BBM akan Dipangkas! Gimana Penjelasannya?
Program Makan Siang Gratis Prabowo Gibran Masuk RAPBN 2025, Biayanya Rp15 Ribu Per Anak!
Inilah 5 Negara yang Terapkan Program Makan Siang Gratis! Apa Kabar Prabowo Gibran?
Mereka Khawatir dengan Program Makan Siang Gratis Prabowo Gibran! Dari Ekonom hingga World Bank