Baca Juga: Inilah Daftar Menteri Kabinet Presiden Jokowi yang Ikut Kampanye Jelang Pilpres 2024! Emang Boleh?
Awal Kemunculan
Istilah silent majority muncul pertama kali digunakan oleh Warren Harding ketika berkampanye pada 1919.
Namun, istilah ini kembali populer ketika digunakan oleh Richard Nixon pada 1960.
Ia menggunakan istilah ini untuk memacu semangat para pemilih yang belum memilih karena merasa nggak puas dengan pemilu, dan menarik mereka untuk menjadi pendukungnya.
"Maka malam ini, kepada Anda, sebagian besar warga Amerika yang diam, saya meminta dukungan Anda," ungkap Presiden AS ke 37, Richard Nixon.
Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Subianto Siap Bangun 1 Juta Apartemen untuk Warga Betawi!
Walaupun awalnya silent majority muncul di dunia politik, fenomena silent majority juga semakin berkembang di tengah masyarakat.
Mereka adalah kelompok yang nggak aktif dan nggak terdengar.
Namun, dengan jumlah mereka yang besar, mereka bisa memenangkan hasil keputusan pemilihan karena mewakili suara mayoritas yang memilih diam, seperti mereka.
Artikel Terkait
Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Subianto Siap Bangun 1 Juta Apartemen untuk Warga Betawi!
Gegara Mendukung Prabowo Subianto, Raffi Ahmad Dituduh Terlibat Skandal Pencucian Uang! Begini Tanggapannya
Viral di Medsos Gerakan Salam 4 Jari! Ada Kelompok Yang Tidak Menginginkan Prabowo Gibran Menang?
Heboh! Pendukung Prabowo Gibran Pamer Uang Pecahan Rp 100 Ribu dengan Gelang Khusus PSI
Soroti Riwayat Penyakit Prabowo Subianto, Ahok Khawatir Gibran Akan Naik Jadi Presiden!