Berikut Alasan Penundaan Migrasi TV Analog ke TV Digital, Pengusaha Televisi Khawatir Rating Turun

photo author
- Rabu, 19 Oktober 2022 | 18:45 WIB
Ilustrasi foto, televisi Digital (@seatodaynews)
Ilustrasi foto, televisi Digital (@seatodaynews)

TOPMEDIA – Ini alasan penundaan migrasi siaran TV Analog ke TV Digital atau Analog Switch Off (ASO) yang semakin ditakuti Pengusaha Televisi.

Beberapa kali migrasi siaran TV Analog ke TV Digital ditunda dari tanggal yang dijadwalkan.

Kepala sekertaris jendral Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar menolak dikarenakan tekanan dari pengusaha Televisi.

 Baca Juga: Cara Merubah TV Analog ke TV Digital Tanpa Harus Mengganti Televisi di Rumah

Gilang Iskandar tak menampik jika stasiun TV Analog swasta khawatir turun rating pemirsa jika ASO dimulai, di tengah kenyataan kesiapan masyarakat akan migrasi ke TV Digital masih kurang.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, Gilang Iskandar mengatakan, "kekhawatirannya kalau siaran gak ditonton kan kepemirsaan turun. Masyarakat kehilangan siaran juga khawatir. Kita kan bersiaran untuk masyarakat."

Dalam kenyataan ATVSI merasa penting untuk segera melakukan mitigasi agar penyiaran tetap terus berjalan.

 Baca Juga: Hadiri Indonesia Digital Meetup 2022, IMNU Pemalang Upayakan Digitalisasi UMKM

Gilang Iskandar mengklaim masyarakat sudah tahu informasi migrasi siaran TV Analog ke TV Digital.

"Kita ini efektif, cuma ada kepastian tanggal yang bener. Yang undang undang bilang 2 November, ya itulah yang kita pakai," ujar Gilang Iskandar.

Dilansir lembaga survei AC Nielsen, 11 kota pada Oktober 2022, warga yang menggunakan terrestrial analog masih 61 persen, sedangkan siaran digital baru 21 persen, dan pengguna TV berbayar 18 persen.

 Baca Juga: 13 Merek Set Top Box TV Untuk Menangkap TV Digital yang Populer dan Direkomendasikan

Rinciannya, Jakarta 43 persen siap, 57 persen tak siap; Bandung 40 persen siap, 60 persen tak siap; Surabaya 28 persen siap, 72 persen tak siap; Semarang 42 persen siap, 58 persen tak siap; Medan 27 persen siap, 73 persen tidak siap;

Makasssar 42 persen siap 58 persen tidak siap; Yogyakarta 39 persen siap, 61 persen tak siap; Denpasar 34 persen siap, 66 persen tak siap; Palembang 33 persen siap, 67 persen tak siap; Banjarmasin 33 persen siap dan 67 persen tidak siap; dan Surakarta 40 persen siap 60 persen tak siap.

ATVSI menilai tidak sedikit masyarakat yang ingin melihat ASO bergulir lebih dahulu, barulah kemudian melengkapi perangkat dengan ketentuan seperti membeli Set Top Box.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X