Pandam III Siliwangi Perhatikan Jalur Evakuasi Darurat Bencana Tsunami

photo author
- Kamis, 4 Agustus 2022 | 10:28 WIB
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, saat sambutan pada kunjungan Rindam (Tim Topmedia 03)
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, saat sambutan pada kunjungan Rindam (Tim Topmedia 03)

"Kita tahu daerah Jawa barat ini semua wilayah Jawa selatan ini semua daerah maka sebagai satu langkah antisipatif ini menurut saya apapun alasannya kita harus bisa,harus bisa membuat dan harus bisa menyempatkan sebagai acuan cara berpikir dan juga dalam penentuan kebijakan,"ungkapnya.

Baca Juga: Penyebab Hancurnya Rumah Tangga Sule Terbongkar di Meja Persidangan, Ini Alasannya

"Atau misalkan ini sudah  tau daerah inovayer kenapa tidak di buat industri perlu tapi industri juga perlu diwadahi dalam penataan ruang juga dan ini suatu inisiasi yang tadi saya sampaikan yah di tengah-tengah sibuk kita memajukan disini ada ide yang luar biasa mengutamakan keselamatan masyarakat untuk keselamatan baru dia bisa melaksanakan industri,"imbuhnya. 

Kemudian kata Arief agar kedepan nantinya kebijakan pemerintahan daerah kemudian dari stakeholder swasta tentunya untuk mengecek terlebih dulu dalam letak geografi dalam evakuasi yang ada. 

"Saya dulu aja pernah di suruh mengecek hotel-hotel sampai yang namanya tempat di pinggir pantai waktu di Bali Denpasar,NTB NTT kita menanyakan prosedur evakuasi kemudian kesepakatan bersama kemudian sentral Assembly,"ucapnya.

Baca Juga: DPRD Kota Cilegon Taken MOU 6 Perda, Salah Satunnya Larangan Merokok

"Ini termasuk dukungan bekal logistik wilayah harus di perhitungkan jadi sampai kesana tata manajemen nya,jadi perusahaan juga pasti akan memikirkan itu.jadi ya bagaimana dengan menyusun SOP nya ya dalam penanganan kebencanaan disini ada daerah industri kemudian juga ada daerah bencana,"imbuhnya. 

Menurut Arief, bahwa Banten ini dalam ketahanan pangan tentunya Pemprov Banten agar memikirkan dalam ketahanan pangan untuk masyarakatnya. Mengingat pandemi covid 19 belum usai. 

"Ketahanan pangan dari aspek darat ya misalnya di daerah pegunungan tentunya tanaman,kalau daerah pesisir kira-kira perikanan kemudian pengelolaan pantai juga. Dan ini kembali kepada pemerintahan daerah itu sendiri sebetulnya mau ke mana arahnya dalam penyusunan tata ruang nya jangan lupa dengan tatanan yang tadi," terangnya.

Baca Juga: Festival Desa Cikolelet, Hadirkan Seni Budaya hingga Paket Wisata

"Kalau sudah bicara keselamatan terhadap ancaman bencana pak, kadang kita ini bisa keluar tanpa kita biaya pak, karena sudah menyadari keselamatan,taraf hidup yang sudah baik kemudian edukasi yang cukup lengkap,"tambahnya. 

Arief mengakui, dirinya mengapresiasi atas ikhtikad baiknya dalam membangun sebuah titik sentral dalam evakuasi dini dalam menangani kebencanaan yang akan datang pada suatu saat nanti. Tentunya ini akan dapat bermanfaat untuk orang banyak. 

"Arti nya nilai segini juga belum seberapa ya di banding nilai keselamatan.jadi kita melihat dari suatu hal  yang sudah di lakukan nya dan suatu apresiasi lah menurut saya luar biasa, apalagi luas tempat ini menampung sampai tadi dari 6 sampai 8 ribu manusia yang bisa di tampung disini,"ucapnya.

Baca Juga: Tanpa Musyawarah, Tournamen Badminton di Griya Permata Asri Kota Serang Ditolak Warga

"Bagaimana menyadari ancaman ini sebagai suatu edukasi perorangan bukan lagi edukatif kelompok jadi refleks nya masyarakat ini harus menjadi nilai antisipasi kadang ada yang suka bilang begini "yah takdir pak, namanya juga sudah bencana,"imbuhnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X