Kemenag Kirim Dai Ke Daerah Perbatasan

photo author
- Sabtu, 2 April 2022 | 11:40 WIB
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin melepas Dai Perbatasan.(Kemenag.go.id)
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin melepas Dai Perbatasan.(Kemenag.go.id)

Kementerian Agama (Kemenag) kirim delapan orang Dai ke daerah perbatasan di Kalimantan Barat.

Para Dai yang di kirim ke perbatasan tersebut merupakan bagian dari program Kemenag dalam memberikan layanan pendidikan keagamaan kepada seluruh Warga Negara Indonesia, termasuk bagi masyarakat yang ada di daerah perbatasan.  

Sebelumnya, seleksi Dai Perbatasan dilakukan pada 7-15 Maret 2022 dengan jumlah pendaftar sebanyak 183 orang dan yang dinyatakan 8 orang sebelum akhirnya di kirim ke daerah perbatasan.

"Wilayah perbatasan memang harus menjadi perhatian khusus, karena di sanalah benteng pertahanan negara. Ini tugas para Dai untuk menyampaikan esensi ajaran agama yang rahmatan lil 'alamin," terang Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dilansir melalui halaman Kemenag.go.id baru-baru ini.

Baca Juga: Berikut Link Untuk Pengajuan Bantuan Ponpes Dari Kemenag RI

Kamaruddin berpesan, agar para Dai yang dikirimkan ke perbatasan dapat menyampaikan dakwah secara santun dan menyejukkan.

"Saya percaya para dai yang akan bertugas di wilayah perbatasan ini adalah orang-orang terpilih. Saya hanya ingin berpesan sampaikanlah dakwah dengan cara yang bijak, arif, dan menyejukkan," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin menambahkan, Dai Perbatasan juga memiliki tugas untuk memberi pemahaman kepada umat bahwa setiap warga negara wajib  menjaga ideologi negara.
"Warga negara dan umat beragama wajib hukumnya menjaga bangsa dan ideologi negara kita," katanya.

Baca Juga: Kemenag Kabupaten Sambas Terima Wakaf Al-Quran Dari Puluhan Calon Pengantin

Tidak boleh ada warga negara, imbuhnya, yang merasa beragama atau karena alasan agamanya lantas mengkhianati ideologi dan institusi Pancasila. Sebab, pengingkaran tersebut akan mengakibatkan perpecahan.

"Kalau negara ini kacau dan tidak damai, maka kita tidak bisa menjalankan agama kita dengan baik dan tenang," jelasnya.

Ia mencontohkan negara yang sedang menghadapi perang secara otomatis tidak bisa menjalankan ibadah dengan maksimal.

Baca Juga: Selamat Tinggal Mantan, Nikah Di KUA Itu Gratis Lho

"Kekacauan di suatu negara membuat warganya tidak bisa menjadi hamba dan khalifah yang maksimal. Di sinilah tugas para ustaz untuk memberi pemahaman terkait esensi agama dan ideologi negara," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Kusuma Wijaya

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X