TOPMEDIA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Pandeglang di bawah kepemimpinan Dewi-Iing terus berkomitmen dalam upaya pengentasan Kemiskinan Ekstrem (KE).
Kali ini, Pemkab Pandeglang berkolaborasi dengan Yayasan Relief Islamic Indonesia (RII) dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) untuk menjalankan program pengentasan kemiskinan ekstrem.
Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menegaskan bahwa program bantuan saja tidak cukup. Diperlukan edukasi kepada masyarakat agar mereka dapat keluar dari kategori kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Gandeng Media Serang, ACC Edukasi Masyarakat Tentang Kredit Mobil
"Pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan bagian dari visi dan misi Dewi-Iing. Saat ini kami berkolaborasi dengan Yayasan Relief dan Laz Harfa. Langkah awal yang kami ambil adalah melakukan verifikasi data secara by name by address," ujar Wabup Iing saat menerima kunjungan CEO Yayasan RII dan Laz Harfa di Pendopo, Senin (14/4).
Lebih lanjut Wabup Iing menyampaikan, selama ini bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus berjalan setiap tahun. Namun demikian, jumlah masyarakat yang berhasil lulus atau graduasi dari kemiskinan masih sangat minim.
"Ke depan, melalui kerja sama ini, akan ada program pembinaan untuk mengubah paradigma masyarakat agar memiliki kebanggaan menjadi orang sukses dan mandiri," jelasnya.
Baca Juga: Masalah Perkawinan Campuran di Indonesia dan Solusinya
Ia berharap, melalui pendekatan edukatif ini, akan tumbuh pola pikir baru di tengah masyarakat.
"Masyarakat nantinya tidak hanya merasa bangga saat menerima bantuan, tetapi juga saat mampu memberi. Kami berharap ke depan ada sertifikasi sebagai tanda kelulusan dari kondisi kemiskinan ekstrem," tambahnya.
Sementara itu, CEO Yayasan RII, Nanang Sujana, mengatakan bahwa program ini akan menggunakan pendekatan graduasi dan dilaksanakan secara kolaboratif antara lembaga zakat dan Pemkab Pandeglang.
"Target program ini adalah sekitar 300 Kepala Keluarga (KK). Namun, penetapan by name by address akan dibahas bersama menggunakan data yang dimiliki oleh Pemkab Pandeglang," ujar Nanang.
Baca Juga: Lunturnya Nilai-Nilai Pancasila dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Ia menambahkan bahwa pendekatan program ini mencakup beberapa pilar dan akan dijalankan selama tiga tahun secara berkelanjutan untuk membina dan meningkatkan keterampilan masyarakat.
Artikel Terkait
Diduga Terima Uang Rp 22,5 Miliar, Kejagung Bongkar Awal Mula Skandal Suap 3 Hakim Pemberi Vonis Lepas Kasus Korupsi Minyak Goreng
Tekan Inflasi, Pj Sekda Provinsi Banten Nana Supiana: Pemprov Banten Dorong Tumbuhnya Sentra Produksi Pangan
Menohok! Deddy Corbuzier Soroti Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil, Sebut Jadi Viral Gegara ‘Kebodohan’ Netizen
Jelang Indonesia U-17 vs Korut di Perempat Final Piala Asia 2025, Coach Nova Beberkan Skenario Adu Penalti
Peran Ketua PN Jaksel yang Diduga Pakai Jabatannya untuk Atur Vonis Lepas Terdakwa di Skandal Korupsi CPO
Program 100 Hari Kerja Robinsar-Fajar, Delapan OPD di Lingkungan Pemkot Cilegon Terlibat Dalam Birokrat Mengajar
Bupati Pandeglang Dorong Peningkatan PAD untuk Kelancaran Pembangunan Daerah
Lunturnya Nilai-Nilai Pancasila dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Masalah Perkawinan Campuran di Indonesia dan Solusinya
Gandeng Media Serang, ACC Edukasi Masyarakat Tentang Kredit Mobil