Penyebab Banjir Melanda Kabupaten Kota di Banten, Begini Kata DPRD Banten Komisi V

photo author
- Kamis, 10 Maret 2022 | 06:45 WIB
Anggota DPRD Banten, Shinta Wishnu Wardhani saat diwawancarai (Tim Topmedia 03)
Anggota DPRD Banten, Shinta Wishnu Wardhani saat diwawancarai (Tim Topmedia 03)

TOPMEDIA.CO.ID - Paska terjadinya banjir yang telah merendan di 3 wilayah di pusat Ibu Kota Provinsi Banten, Anggota DPRD Banten, Komisi V, Shinta Wishnu Wardhani menilai, perlu dilakukan perbaikan pada Bendungan Singdangheula, di Kabupaten Serang.

Menurutnya, kalau melihat sejarah banjir yang melanda, dan terutama di Kota Serang tidak pernah separah ini.

Kalau dari beberapa faktor banjir, kata dia, mungkin dari kondisi Bendungan Sindangheula perlu ada perbaikan.

Baca Juga: Pastikan Vaksinasi Anak Aman, Wakil Bupati Serang : Jangan Dengar Informasi Hoax

"Buktinya saja, banjir kali ini bukan hanya di Kota Serang saja. Melainkan ada di Kabupaten Serang dan juga Kabupaten Pandeglang. Bahkan paling parah, hingga tinggihnya sampai 3 meter," kata Shinta kepada wartawan, Kamis 10 Maret 2022.

Tak sampai disitu, menurut informasi, kata Shinta, bahwa memang proses pembangunan yang tadinya rawa menjadi bendungan belum selesai.

Apalagi, sambungnya, penampungan di bendungan Sindangheula yang harusnya di alirankan ke Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, masih belum rampung.

Baca Juga: DKPP Kota Cilegon Gencar Lakukan Pembinaan di 84 KWT 

"Saya kira, penampungan air Sindangheula belum selesai. Jadi sebabkan banjir, dan tidak kuat untuk menampung air yang berlebihan," jelasnya.

Apalagi, lanjut Shinta, secara konsep bendungan penuh ada daya tampung tertentu, dan di buka pintu airnya.

"Ini supaya di jebol, kalau sudah jebol bisa lebih parah dari banjir kali ini," tegasnya.

Baca Juga: Dalam Rangka Pengembangan SDM, Walikota Serang dukung pembangunan Ponpes

Diakhir wawancara, Shinta juga menambahkan, untuk faktor kedua adalah hilirnya.

Dimana hilirnya terjadi pendangkalan sungai, sambungnya, banyak sampah dan kotoran menumpuk. Sehingga membuat sungai sungai menjadi penyempitan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X