Ramadhan di Aceh, DPD RI HM Fadhil Meminta Agar Tak Ada Pemadaman Listrik

Anggota DPD RI HM Fadhil Rahmi, meminta kepada PLN agar selama Ramadhan 1443 H tidak ada pemadaman listrik di Provinsi Aceh

Permintaan tersebut, kata dia, menyusul kebiasaan yang kerap terjadi di Aceh, selama Ramadan pemadaman listrik kerap terjadi. Padahal, aktivitas di malam hari semakin banyak selama puasa.

Untuk itu, PLN diminta untuk memberikan pelayanan optimal kepada warga jelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 2022 Masehi.

Baca Juga: Ingin Selalu Sehat Selama Ramadhan, Lakukan 12 Tips Resmi Terbaik Paling Jitu Ini

“Kita minta PLN untuk memberikan pelayanan optimal. Jangan sampai listrik sering padam jelang Ramadan. Kebiasaan buruk di Aceh, selama Ramadan listrik sering padam, padahal aktivitas di malam hari semakin banyak selama puasa," kata Syech Fadhil dilansir melalui halaman Instagram @dpdri, Rabu (2/3).

“Belum lagi kita mendapat laporan, bahwa di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, pemadaman listrik sudah berlangsung hampir satu bulan lebih dan tak kunjung diperbaiki. PLN Aceh harusnya segera merespon hal ini. Kasihan warga di Tampur Paloh yang hidup tanpa penerangan selama sebulan lebih serta sebentar lagi menyambut bulan suci Ramadan," kata politisi yang dekat dengan dayah di Aceh ini.

Disis lain, Syech Fadhil meminta kelada pihak PLN Aceh khususnya untuk segera merespon keluhan warga di Tampur Paloh.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 1443 H, Berikut Lirik Lagu Rindu Ramadhan Selembar Sutra Cover Andhika Gemintang

"PLN harus memastikan ibadah puasa seluruh warga di Aceh berlangsung nyaman tanpa pemadaman listrik bergilir. Jangan ada pemadaman listrik total, apalagi seperti yang terjadi di Tampur Paloh," katanya.

Masih pada postingan yang sama, Syech Fadhil membagikan keluhan warga Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, yang mengeluhkan pemadaman listrik di daerah mereka.

Pasalnya, listrik padam sudah lebih dari sebulan dan tak ada respon apapun dari pihak PLN untuk memperbaiki persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di pedalaman Aceh Timur tersebut.***