SERANG, TOPmedia – Ditengah pendemi covid-19 dan persoalan refocusing anggaran yang saat ini dihadapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, kabar mengejutkan datang dari Sekda Banten, Al Muktabar mengundurkan diri dari Sekda Banten dan posisinya saat ini telah digantikan Muhtarom sebagai Plt.
Padahal, terhitung Mei 2022 mendatang, posisi jabatan Gubernur Banten, Wahidin Halim diperkirakan akan habis, untuk selanjutnya digantikan PJ Gubernur Banten yang baru, sambil menunggu Pilkada serentak pada tahun 2024 mendatang.
Akibat kejadian pengunduran diri Al Muktabar tersebut, memunculkan berbagai spekulasi dan teka-teki dibalik kemunduran Al Muktabar, mulai dari dugaan kurang harmonisnya komunikasi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim hingga berbagai kemungkinan lainnya yang masih perlu diungkap.
Anggota DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengatakan, terkait pengunduran Sekda Banten, Al Muktabar dari jabatannya adalah menjadi hak personal yang bersangkutan.
"Namun, apakah pengunduran diri ini karena merasa tidak mampu atau ada masalah lain yang berkaitan ketidaknyamanan yang bersangkutan adalah hal yang terpisah," kata Fitron, Selasa (24/8/2021).
Hal itu menyusul pengunduran Al Muktabar terjadi ditengah berjalannya pembahasan APBD Perubahan dan Murni 2022. Sehingga, kata dia, perlu ada langkah strategis yang di ambil gubernur agar tidak mengganggu proses berjalannya dua agenda besar tersebut. Dengan begitu, kasus pengunduran Al Muktabar tersebut harus clear dijelaskan dihadapkan publik apabila ada faktor lain yang melatarbelakanginya.
"Tidak harus menjadi hal besar mana kala gubernur mampu mengambil langkah tepat. Kita harus clearkan dulu pengunduran ini karena ada hal apa. Kalau menyangkut alasan personal itu hak pribadi. Namun jika ada hal yang menyangkut kedinasan. Ketidaknyamanan atau apapun yang menyangkut kepentingan birokrasi yang lebih besar yang harus diperbaiki, persoalannya harus diselesaikan. Karena mundur saja tidak cukup. Masalahnya harus diketahui publik dan gubernur harus menyelesaikan," pintanya.
Baca juga: Reaksi Cepat WH, Tunjuk Muhtarom Jadi Plt Sekda Banten Gantikan Al Muktabar
Menurut Fitron, apabila ada faktor lain yang melatarbelakangi pengunduran diri Al Muktabar, pilihan atau trend melalui surat mengundurkan diri ini diharapkan bukan menjadi sebuah pilihan ketika muncul masalah, apalagi ditengah situasi pendemi dan pembahasan anggaran seperti sekarang yang dapat menimbulkan spekulasi atas kemunduran diri tersebut.
Terlebih apabila hanya disebabkan oleh faktor komunikasi dan hal-hal lain, yang pada akhirnya dikhawatirkan akan merugikan mayarakat.
Sebelumnya, Provinsi Banten juga pernah dihebohkan dengan pengunduran diri 20 pejabat dilingkungan Dinkes Banten pasca menyeruaknya dugaan kasus korupsi Masker dan berujung pemberhentian pada sejumlah ASN karena dianggap sebagai provokator.
"Masalah kita sebenernya kan gak sesulit masalah Afganistan yang di rebut kekuasaannya oleh Taliban sehingga presiden Asraf Ghany harus kabur. Masalah Banten masih bisa dibicarakan tanpa harus lari dari tugas. Yah mungkin karena susah komunikasi, susah dipecahkan masalahnya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Komarudin membenarkan terkait adanya pengunduran Al Muktabar sebagai Sekda Banten dan saat ini posisinya telah digantikan oleh Muhtarom sebagai Plt Sekda.
Baca juga: Gubernur Banten Setujui Pengunduran Diri Sekda Banten Al Muktabar Dari Jabatannya