BANTEN,TOPmedia – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Banten terus gencar melakukan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk Impor beras. Menurut Maretta Dian Arthanti, anggota DPRD Banten Fraksi PSI, kebijakan impor beras hanya akan menambah sulit bagi petani.
“kali ini pemerintah sungguh telah menyakiti hati petani. Dimana perjuangan petani selama ini diganggu dengan rencana Impor beras.
Padahal, hingga saat ini padi di petani di Banten sukses dan hasil padi pun dijual dengan harga tinggi,” ujar Maretta, Selasa (23/03).
Baca: Impor Beras, Ketua Komisi II: Membuat Petani Menderita
Lanjut Maretta, sebagaimana petani Ia sebagai kepanjangan tangan dari rakyat akan terus berjuang menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi dan menambah pupuk mandiri agar hasil panennya bisa berhasil bahkan berkualitas.
Baca: Pemprov Banten Diminta Tidak Ketergantungan Dana Pinjaman PT. SMI
"Saya berharap pemerintah dapat memiliki kepekaan terhadap perjuangan petani sebagai pejuang ketersediaan pangan rakyat," jelasnya.
Seharusnya, kata Maretta, Impor beras harus dilakukan berdasarkan analisa dan perhitungan data di lapangan, dan daerah dengan cermat menanggapinya.
Antisipasi penyiapan stok beras, sambungnya, harus mendahulukan penyerapan beras lokal secara maksimal. Setelah itu impor bisa dilakukan untuk penyiapan stok atau cadangan beras.
"Tentu kebijakan impor ini keputusan dari Pemerintah Pusat. Saya dan rekan-rekan di DPRD Banten terus memperjuangkan nasib petani dengan menjalin koordinasi kepada dinas terkait, organisasi KTNA Banten. Dalam hal memberikan data dan informasi dari lapangan, agar dapat dilakukan analisa. Kebijakan impor pun diambil bisa tepat sasaran," kata Maretta.
Diakhir wawancara, Maretta juga menegaskan, dirinya sebagai pengurus PSI di Banten, akan terus menyuarakan dan membela kepentingan petani Banten.
"Kita akan terus memprioritaskan kesejahteraan petani lokal. Bila petani lokal sejahtera, saya yakin makin banyak petani-petani termotivasi dan berinovasi meningkatkan kualitas produksi panen. Akhirnya swaseambada beras yang kita cita-citakan dapat dicapai, bahkan bisa melahirkan petani generasi milenial yang membanggakan," tutup Maretta seraya mengakhiri wawancara.
Diketahui, berdasarkan analisa Anggota DPRD Banten, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Maretta Dian Arthanti, Banten termasuk sebagai 10 besar daerah yang potensial menyumbang produksi beras nasional.
Lahan pertanian masih cukup luas. Perhatian Pemprov Banten terhadap upaya swasembada beras juga cukup baik. (Feby/Red).