Hakim Tunisia Perpanjang Pemogokan Kerja Nasional

photo author
- Selasa, 21 Juni 2022 | 07:40 WIB
Ilustrasi foto, mogok kerja nasional Hakim Tunisa (@AJEnglish)
Ilustrasi foto, mogok kerja nasional Hakim Tunisa (@AJEnglish)

TOPMEDIA – Hakim Tunisia telah memperpanjang pemogokan nasional mereka untuk minggu ketiga sebagai protes terhadap apa yang mereka disebut "campur tangan" Presiden Kais Saied dalam peradilan.

Presiden Tunisia telah memperketat cengkeramannya pada kekuasaan sejak pembekuan parlemen Juli lalu.

Saied memecat 57 hakim pada 1 Juni, menuduh mereka korupsi dan melindungi “teroris” tuduhan yang menurut Asosiasi Hakim Tunisia sebagian besar bermotif politik.

Baca Juga: Amerika, NATO, dan Uni Eropa Dorong Kiev Serang Perbatasan Rusia

Dilansir Aljazeera, Hakim Tunisia telah menangguhkan pekerjaan mereka di pengadilan pada 4 Juni dan mengatakan keputusan presiden dirancang untuk mengontrol peradilan.

Kepala Hakim muda Tunisia mengatakan, "Para hakim memutuskan dengan suara bulat untuk memperpanjang pemogokan untuk minggu ketiga untuk mengadakan hari kemarahan di mana para hakim akan memprotes di jalan-jalan dengan seragam mereka," kata Mourad Massoudi.

Mourad Massoudi mengatakan anggota hakim telah memutuskan untuk melakukan mogok makan terhadap keputusan untuk memberhentikan mereka.

Baca Juga: Kelangkaan BBM di Amerika Serikat Tertinggi dalam Sejarah, Dampak Perang Rusia-Ukraina

Hakim lainnya, Hamadi Rahmani, membenarkan. Empat serikat hakim menyerukan pemogokan setelah pemecatan massal pada 1 Juni.

Langkah Kais Saied meningkatkan tuduhan di dalam dan luar negeri bahwa dia telah mengkonsolidasikan aturan satu orang setelah mengambil alih kekuasaan eksekutif musim panas lalu.

Kais Saied kemudian mengesampingkan konstitusi demokratis 2014 untuk memerintah dengan dekrit dan membubarkan parlemen terpilih.

Baca Juga: Shipper Dapat Penghargaan Perusahaan Terbaik di Amerika Serikat

Kais Saied mengatakan keputusan itu diperlukan untuk membersihkan peradilan dari korupsi yang merajalela dan bahwa dia tidak bertujuan untuk mengontrol peradilan.

Pada bulan Februari, Saied membubarkan Dewan Kehakiman Tertinggi, yang telah bertindak sebagai penjamin utama independensi peradilan sejak revolusi Tunisia tahun 2011.

Pada saat itu, Asosiasi Hakim Tunisia menyerukan pemogokan dua hari untuk semua pengadilan di negara itu sebagai protes terhadap langkah Saied untuk membubarkan pengawas peradilan tertinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X