BKKBN Fokus Tangani Masalah Stunting di Banten

photo author
- Senin, 7 Maret 2022 | 22:21 WIB
BKKBN saat diwawancarai wartawan (Tim Topmedia 03)
BKKBN saat diwawancarai wartawan (Tim Topmedia 03)

Tak hanya itu, Pandemi juga dianggap berpengaruh terhadap potensi akan meningkatnya stunting. “Pasti ada pengaruhnya banyak yang di PHK, ada juga yang harus menikah muda, makanya itu tantangan. Kita juga pendekatan keluarga, kita punya tim pendamping keluarga,” tuturnya.

Maka dari itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi program RAN PASTI guna menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Banten. Program tersebut menghadirkan pendamping keluarga yang tentunya akan mendampingi masyarakat yang dimulai dari calon penganti, mengandung, hingga melahirkan.

Baca Juga: Erik Thohir Joget TikTok, Ikut Challange Hingga Dikerjain Staf

“Ini program baru di Banten terdapat sekitar 8.130 pendamping. Jadi ini agar nantinya hamil itu yang direncanakan, kita intervensi sehingga lahirnya bayi tidak beresiko stunting. Tidak ada yang lahir tingginya kurang dari 48 sentimeter, berat badannya kurang dari 2500 gram, tidak ada prematour karena itu yang beresiko stunting,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Aan Jumhana mengatakan, jikalau ingin membangun SDM yang berkualitas dibutuhkan komitmen dari seluruh elemen, mulai dari pemerintah hingga masyarakat lainnya. 

“Program percepatan penurunan stunting ini tidak hanya dari atas ke bawah, tapi khusus di Banten saya ingin jadi gerakan masyarakat untuk mempercepat penurunan stunting,” katanya.

Baca Juga: Cilegon Bebas Narkoba, BNN Galakan Program Bersinar

Ia menerangkan, saat ini upaya yang dilakukan di lapangan yakni dengan menghadirkan pendamping keluarga. Namun tidak menutup kemungkinan ke depan pihaknya juga akan melibatkan perusahaan, atau bahkan hingga kearifan lokal bisa jadi faktor pendorong penurunan stunting. 

“Misalnya kalau sekarang bisa berpartisipasi dengan memberikan kedelai untuk tambahan gizi bagi anak, atau mungkin yang lainnya," tuturnya***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X