Dia mengatakan kelompok teror telah menggunakan agen tradisional seperti antraks tetapi tidak ada bukti bahwa mereka berkembang virus baru yang canggih untuk me-mount perang biologis karena sulit dilakukan.***
Dia mengatakan kelompok teror telah menggunakan agen tradisional seperti antraks tetapi tidak ada bukti bahwa mereka berkembang virus baru yang canggih untuk me-mount perang biologis karena sulit dilakukan.***
Sumber: Pikiran Rakyat
Artikel Terkait
PLN Pensiunkan 2 PLTD di Kalimantan Tengah
25 Bawaslu Provinsi Jabatannya Akan Berakhir di Tahun 2022
Diklaim Pertama di Indonesia, BRIN Bangun Rumah Kaca Biodiversitas Tropika Terpadu
Beredar Lowongan Kerja Banten Internasional Stadium, Netizen: Baru Dishare Besok Ditutup, Gimana Daftarnya?
Jadwal Lengkap MotoGP 2022 Sesi Pramusim di Sirkuit Mandalika Indonesia