TOPMEDIA – Swiss memperingatkan agar tidak menyerahkan aset Rusia yang dibekukan Eropa ke Ukraina.Presiden Swiss memperingatkan masyarakat internasional tentang konsekuensi negatif dari kemungkinan keputusan untuk menyerahkan aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina.
Dikutip dari TASS, Swiss memperingatkan masyarakat internasional tentang konsekuensi negatif dari kemungkinan keputusan untuk menyerahkan aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina, Presiden Swiss Ignazio Cassis mengatakan.
Ignazio Cassis mengatakan pada konferensi internasional tentang pemulihan Ukraina yang diadakan di kota Lugano di Swiss, bahwa keputusan semacam ini akan menjadi preseden yang berbahaya dan merusak fondasi tatanan liberal.
Baca Juga: Penembakan Brutal di Sekolah Texas Amerika Serikat, 18 Anak Sekolah Tewas
"Hak kepemilikan, hak milik adalah hak fundamental, hak asasi manusia," kata Ignazio Cassis, seraya menambahkan bahwa hak-hak itu hanya dapat dilanggar jika dasar hukum yang tepat dibuat, seperti yang terjadi selama pandemi virus corona baru.
Negara-negara Barat mulai memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia atas operasi militer khusus di Ukraina pada Februari 2022.
Sannksi termasuk membekukan sekitar $300 miliar aset asing Bank Sentral Rusia, serta aset luar negeri dari bank dan perusahaan Rusia lainnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Bersumpah akan Mengirim Lebih Banyak Senjata Perkuat Ukraina
Selain itu, Amerika Serikat memutuskan untuk tidak mengembalikan aset yang disita kepada pemiliknya yang sah di masa depan.
Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Kongres Amerika Serikat menyetujui keputusan untuk menjual beberapa properti yang disita untuk memberikan bantuan ke Kiev.
Amerika Serikat mempertimbangkan untuk menggunakan aset beku Bank Sentral Rusia untuk memberikan bantuan keuangan dan militer kepada pemerintah Kiev.
Baca Juga: Kelangkaan BBM di Amerika Serikat Tertinggi dalam Sejarah, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Keputusan itu didukung oleh Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell.
Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, penyitaan aset Rusia "memutar semua norma hukum," dan sama dengan "perampasan properti pribadi."
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan inisiatif untuk menyerahkan aset tersebut ke Ukraina sebagai "pencurian".***