Rusia tidak akan Menyerah Melakukan Operas Khusus di Ukraina

- Minggu, 15 Mei 2022 | 11:41 WIB
Ilustrasi foto, Operasi militer khusus Rusia di Ukraina dalam peta (@MrGeorgeCee)
Ilustrasi foto, Operasi militer khusus Rusia di Ukraina dalam peta (@MrGeorgeCee)

TOPMEDIARusia menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerah melakukan operas khusus di Ukraina, kata utusan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat yang telah diusir kembali ke Rusia.

Dilansir saluran kanal TV Soloviev, Anatoly Antonov mengatakan, kami yakin bahwa semua tujuan yang ditetapkan oleh presiden Vladimir Putin hingga angkatan bersenjata kami mencapai tujuan.

Federasi Rusia menegaskan kepada Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan menyerah di Ukraina.

Baca Juga: Putin Antisipasi Serangan NATO, Tunjuk Gubernur Baru di Lima Wilayah Rusia

"Kami mengatakan dengan tegas, dan yakin, setidaknya seluruh diplomat Rusia yang bekerja di penjuru dunia, tidak akan pernah ada keraguan," kata Anatoly Antonov.

"Kami yakin bahwa semua tujuan yang ditetapkan oleh presiden Vladimir Putin dan angkatan bersenjata kami akan menyelesaikan misi opera khusus dengan sukses. Kami tidak akan pernah menyerah, tidak akan mundur," tambahnya.

ilustrasi foto, jembatan dan beberapa Tank yang hancur akubat perang Rusia-Ukraina
ilustrasi foto, jembatan dan beberapa Tank yang hancur akubat perang Rusia-Ukraina (@DailyWorld24)

Duta Besar Anatoly Antonov mencatat bahwa tujuan dan tugas operasi militer khusus Rusia didefinisikan dengan jelas. "Yang kami inginkan hanyalah tidak adanya ancaman bagi Federasi Rusia dari tanah Ukraina," tegasnya.

Baca Juga: Lyudmila Vorobiev: Rusia Jajaki Kerja Sama dengan Indonesia, Teknologi Nuklir hingga Pesawat

Anatoly Antonov menjelaskan bahwa Amerika Serikat sedang menarik Rusia lebih dalam ke dalam lingkaran konflik satu negara lawan aliansi Barat dengan konsekuensi yang tidak terduga.

Ilustrasi foto, Moskow Rusia
Ilustrasi foto, Moskow Rusia (@AinunDiamond)

"Saat ini situasinya sangat berbahaya. Amerika Serikat sedang menarik Rusia lebih dalam ke konflik dengan konsekuensi yang paling tidak terduga untuk hubungan antara dua lewat kekuatan nuklir," tutup Anatoly Antonov.***

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X