TOPMEDIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat angka pengangguran di wilayah ini mengalami penurunan signifikan.
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Februari 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Banten tercatat sebesar 6,64 persen, menurun 0,38 persen poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 7,02 persen.
Penurunan ini menjadi angin segar bagi dunia ketenagakerjaan di Banten yang sebelumnya dikenal memiliki TPT tertinggi secara nasional.
Tercatat sebanyak 412.710 orang masuk kategori pengangguran terbuka dari total 6,21 juta angkatan kerja di provinsi tersebut. Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja meningkat menjadi 5,80 juta orang, naik sekitar 175.910 orang dari tahun sebelumnya.
“Penurunan ini merupakan indikator positif bahwa kondisi ketenagakerjaan di Banten menunjukkan perbaikan yang stabil,” ujar Kepala BPS Provinsi Banten dalam keterangan resminya.
Jika dilihat dari jenis kelamin, TPT laki-laki berada di angka 6,65 persen, sementara perempuan di angka 6,63 persen, yang keduanya juga mengalami penurunan dibandingkan Februari 2024.
Berdasarkan wilayah tempat tinggal, TPT di perkotaan sedikit lebih tinggi (6,65 persen) dibandingkan perdesaan (6,62 persen), meskipun keduanya menunjukkan penurunan.
Sektor konstruksi menjadi penyumbang peningkatan terbesar jumlah pekerja, yakni bertambah sekitar 113.770 orang dalam satu tahun terakhir. Peningkatan juga terlihat pada proporsi pekerja formal yang kini mencapai 53,37 persen dari total penduduk bekerja.
Tak hanya itu, BPS juga mencatat penurunan jumlah pekerja tidak penuh (underemployment), yakni pekerja setengah pengangguran dan paruh waktu, masing-masing turun sebesar 1,77 dan 1,88 persen poin. Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas kerja di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung.
Meski demikian, Banten masih menempati peringkat keempat nasional dalam jumlah pengangguran terbuka terbanyak. Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan tren positif ini untuk memperkuat sektor-sektor produktif dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal agar penurunan pengangguran dapat berlanjut secara berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi Banten mengaku akan terus mendorong penciptaan lapangan kerja baru melalui program pelatihan keterampilan, penguatan sektor UMKM, serta percepatan investasi di berbagai sektor strategis, termasuk industri, pariwisata, dan ekonomi digital.
Hal ini dilakukan untuk menjaga tren penurunan angka pengangguran tetap berlanjut dalam jangka menengah dan panjang.
Artikel Terkait
Menyelami Makna Kirab Waisak 2025, Perayaan yang Dilakukan Umat Buddha Tanah Air dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur
Insiden Ledakan Amunisi di Garut: Kolonel hingga Sipil Tewas, Ini 13 Daftar Namanya
Update Perang Dagang AS vs China, Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu Kini Sepakat Pangkas Tarif Impor
Pasca Insiden Ledakan Amunisi di Garut, TNI Sebut Kemungkinan Masih Ada Peledak Berbahaya di Lokasi Kejadian
Tadatangani MoU dengan Badan Gizi Nasional, Pemprov Banten Dukung Percepatan Pembangunan SPPG Untuk Pelaksanaan MBG
Kemendiktisaintek Buka Suara Mengenai Kasus Meme Prabowo - Jokowi, Ungkap Pembentukan Karakter di Perkuliahan: Perguruan Tinggi Membentuk Integritas
Hadiri Haul Akbar ke-78 Abuya Shidiq bin KH Ma'lum, Andra Soni: Jangan Hanya Mengenang Tetapi Juga Meneladani Sang Ulama
Diklaim Bisa Bantu Mengurangi Biaya Pengobatan Pasien, Kemenkes Kembangkan AI untuk Diagnosis dan Terapi Kanker
Pilu Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut, Tepis Dugaan Ayahnya Jadi Pemulung Sisa Bahan Peledak
Lepas Jamaah Haji Kabupaten Pandeglang, Wagub Banten Dimyati Natakusumah Ingatkan Untuk Fokus Ibadah di Tanah Suci