TOPMEDIA.CO.ID - Pembahasan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang dilakukan di hotel bintang lima Fairmont, Jakarta, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.
Keputusan ini dianggap tidak transparan dan bertentangan dengan prinsip efisiensi anggaran yang tengah digalakkan oleh pemerintah.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menilai langkah DPR dan pemerintah menggelar rapat di hotel mewah selama dua hari terakhir sebagai tindakan yang menyakiti hati rakyat.
Mereka kemudian mendatangi dan melakukan ‘penggerebekan’ di lokasi rapat RUU TNI yang dilaksanakan di Hotel Fairmont, Jakarta.
Mereka menyoroti minimnya transparansi dan keterlibatan publik dalam penyusunan aturan yang berdampak besar terhadap tata kelola pertahanan negara.
"Di tengah sorotan publik terhadap revisi Undang-Undang TNI, Pemerintah dan DPR justru memilih membahas RUU ini secara tertutup di hotel mewah pada akhir pekan. Kami memandang langkah ini sebagai bentuk rendahnya komitmen terhadap transparansi dan partisipasi publik dalam penyusunan regulasi," demikian pernyataan Koalisi Masyarakat Sipil yang diterima pada Sabtu 15 Maret 2025 malam.
Koalisi yang terdiri atas berbagai organisasi, termasuk Imparsial, YLBHI, KontraS, dan BEM SI, menuding langkah tersebut sebagai bentuk pemborosan anggaran negara.
Baca Juga: Mengukir Cerita Lebaran 2025 Aman dan Nyaman, bersama ASTRA Infra
Terlebih, saat ini pemerintah sedang fokus dengan kebijakan efisiensi yang justru memangkas sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan.
"Pemerintah Indonesia seperti tidak memiliki rasa malu dan hanya 'omon-omon' belaka di tengah upaya efisiensi anggaran, serta mendorong penghematan belanja negara, bahkan mengurangi alokasi dana untuk sektor-sektor penting,” jelasnya.
“Namun ironisnya, DPR dan pemerintah justru menggelar pembahasan RUU TNI di hotel mewah," imbuh mereka.
Mereka juga menilai revisi UU TNI yang sedang dibahas mengandung pasal-pasal bermasalah.
Termasuk kemungkinan mengembalikan dwifungsi militer yang bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Artikel Terkait
Berkah Ramadan 2025, O Seven Coffee Jadi Tempat Favorit untuk Berbuka Puasa Bareng Orang Terdekat
Ribuan Korban PHK Sritex Akan Gelar Aksi di Rumah Komisaris Utama
Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Polda Banten Sudah Menyiapkan Rekayaasa Lalu Lintas Menuju Pelabuhan Merak
Bikers Brotherhood 1% MC chapter Banten berbagi kebahagian di Ramadhan
Mau Turun ke Lapangan, Menteri PKP Maruarar Sirait di Dukung Penuh Sejumlah Pengusaha Top Tanah Air
Ditengah Perselisihan Hak Asuh Anak, Beredar Rekaman Suara Diduga Baim Wong yang Marahi Paula Verhoeven dan Asistennya
Kembali Gelar Kontes Layanan Honda Regional (KLHR) 2025, Honda Banten Kalibrasi Pelayanan Terbaik untuk Konsumen
Erick Thohir Blak-blakan Mengenai Proses Pemilihan Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Ungkap Ada Usulan Nama Lainnya
Mengukir Cerita Lebaran 2025 Aman dan Nyaman, bersama ASTRA Infra
Rapat Revisi Undang-Undang TNI di Hotel Fairmont, Komisi I DPR RI Bantah Adanya Pemborosan di Tengah Efisiensi